Sedang Promil, Sejumlah Nakes di Jateng Tunda Vaksinasi

Vaksinasi di Jawa Tengah atau Jateng untuk sementara menyasar 33.348 tenaga kesehatan atau nakes di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Solo.

Sedang Promil, Sejumlah Nakes di Jateng Tunda Vaksinasi Ilustrasi ibu hamil. (Dailymail.co.uk)

Semarangpos.com, SEMARANG – Sejumlah tenaga kesehatan atau nakes di Jawa Tengah (Jateng) memilih untuk menunda proses vaksinasi Covid-19. Alasan mereka menunda pun bermacam-macam, mulai dari memiliki riwayat alergi, influenza, hingga sedang menerapkan program hamil atau promil.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, saat menggelar konferensi pers secara daring melalui aplikasi Zoom, Rabu (20/1/2021).

Yulianto mengatakan saat ini proses vaksinasi Covid-19 di Jateng yang digelar sejak 14 Januari, baru dilakukan di tiga kabupaten/kota, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kota Solo.

Dinkes Bantah Ada Nakes di Jateng Tolak Vaksin Covid-19

Sasaran vaksinasi di tiga daerah itu adalah 33.348 nakes. Namun, hingga saat ini baru sekitar 6.884 nakes yang telah disuntik vaksin jenis Sinovac.

Sementara ada sekitar 285 nakes yang memilih tidak hadir saat akan disuntik vaksin. Sedangkan, yang sudah hadir namun ditunda pemberian vaksin mencapai 428 orang.

“Kalau yang ditunda itu, biasanya sudah daftar dan hadir di fasilitas kesehatan [faskes] yang akan memberikan vaksin. Mereka memilih ditunda karena berbagai alasan. Ada yang beralasan punya komorbiditas, badannya sedang tidak fit, sedang influenza. Bahkan ada yang menunda dengan alasan sedang menjalani progam hamil atau ingin hamil,” tutur Yulianto.

Yulianto mengaku tidak tahu secara pasti apakah vaksin Covid-19 akan memberikan efek terhadap proses reproduksi atau menunda kehamilan. Ia masih perlu mengkaji hal tersebut lebih dalam dengan menggandeng pakar atau ahli kesehatan.

“Saya akan minta pendapat para ahli terkait hal ini. Apakah vaksin itu menghambat kehamilan atau tidak sehingga perlu ditunda. Alasan itu masih perlu kita konsultasikan,” ujar Yulianto.

Komorbiditas

Sementara dari 428 nakes di tiga kabupaten/kota yang menunda vaksinasi, sekitar 112 orang diketahui memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas. Sementara lainnya, ditunda karena memiliki gejala pneumonia, menyusui, hamil, menunggu hasil tes PCR, hingga tengah menjalani program hamil.

Jateng Kirim 15 Sukarelawan Bantu Korban Gempa Sulawesi Barat

Sedangkan dari 6.884 nakes yang telah disuntik vaksin, hanya sekitar 25 orang yang mengalami kejadian kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).

Meski demikian, KIPI yang dialami 25 nakes itu tergolong ringan atau bersifat personal.

“Keluhannya ringan, ada yang pegal di tempat yang disuntik, agak lemas, dan lain-lain. Keluhannya bersifat subjektif atau situasional,” jelas Yulianto.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.