Komitmen Lestarikan Seni Budaya, PT Semen Gresik Dampingi Kelompok Seni Singo Wahyu Wibowo

PT Semen Gresik Pabrik Rembang anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus berkomitmen ikut menjaga warisan budaya lokal melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang kesenian.

Komitmen Lestarikan Seni Budaya, PT Semen Gresik Dampingi Kelompok Seni Singo Wahyu Wibowo Semen Gresik dukung pelestarian kelompok kesenian tradisional Reog Ponorogo ‘Singo Wahyu Wibowo’ dari wilayah ring 1 desa Pasucen Kabupaten Rembang. (Istimewa)

Semarangpos.com, REMBANG – PT Semen Gresik Pabrik Rembang anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus berkomitmen ikut menjaga warisan budaya lokal melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang kesenian. Salah satunya dalam dukungan aktif terhadap kelompok kesenian tradisional Singo Wahyu Wibowo (SWW), kesenian reog dari Desa Pasucen, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.

Sejak tahun 2020 hingga 2025, PT Semen Gresik telah menyalurkan total bantuan sebesar Rp302 juta guna mendukung pelestarian seni budaya tersebut. Bantuan tersebut berupa penyediaan seperangkat gamelan, perlengkapan Reog, kostum tari, serta berbagai sarana dan prasarana pendukung lainnya.

Singo Wahyu Wibowo merupakan salah satu kelompok kesenian tradisional yang memadukan unsur tari, musik gamelan, serta simbolisme spiritual khas budaya Jawa. Selain menjadi hiburan masyarakat, kesenian ini juga berperan dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal, memperkuat ikatan sosial, serta mengiringi berbagai upacara adat desa. Keberadaan kelompok ini menjadi bukti nyata bahwa budaya lokal masih hidup dan terus berkembang di tengah arus modernisasi.

Ketua kelompok seni SWW, Sahrul Firmansyah, mengungkapkan bahwa pendampingan dari Semen Gresik telah membawa dampak besar bagi perkembangan kelompok kami. “Dulu kami tampil dengan perlengkapan seadanya. Sekarang, berkat bantuan dan bimbingan dari Semen Gresik, kami bisa tampil lebih profesional dan mandiri. Bahkan kami sudah diundang tampil ke luar daerah, sampai Tuban, Jawa Timur,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, SWW memiliki lebih dari 76 anggota, dimana 45 anggota senior dan 31 orang adalah junior sebagai regenerasi yang tidak hanya berasal dari desa Pasucen saja, namun juga berasal dari berbagai desa di Kabupaten Rembang. Dalam pementasan, sering menampilkan tarian tradisional seperti Reog Ponorogo, Rampak Barongan, Tari Jathilan, Tari Bujang Ganong, Tari Buto, Tari Warok, hingga Tari Orek-orek.

Sementara itu, Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Sulistyono, menuturkan bahwa program Sahabat Seni Semen Gresik (SGSS) adalah bagian dari strategi sosial perusahaan untuk memperkuat konektivitas dengan masyarakat melalui pelestarian budaya.

“Kami percaya seni dan budaya adalah bagian penting dari pembangunan berkelanjutan. Dukungan terhadap SWW merupakan cara kami untuk menjaga keberlanjutan budaya lokal, sekaligus membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa selain kesenian, Semen Gresik juga menjalankan program pemberdayaan lain yang menyasar anak muda desa sekitar perusahaan, seperti Edupark, P4T (pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan terpadu), hingga program Sahabat Ternak. “Tujuan utamanya adalah membangun SDM yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing tinggi di masa depan,” tandasnya.

Upaya pelestarian SWW menjadi simbol harmonisasi antara perkembangan industri dan pelestarian tradisi. Harapannya, generasi muda semakin tergerak untuk mencintai dan mengembangkan budaya lokal mereka, menjadikannya sebagai jati diri sekaligus peluang masa depan. (NA)

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.