Segala Cara Ditempuh Banyumas demi Tekan Kasus Ibu dan Bayi Meninggal

Segala cara ditempuh Kabupaten Banyumas demi menekan kasus ibu dan bayi meninggal saat kelahiran. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) di puskesmas ataupun rumah sakit mendapat perhatian tersendiri dari Pemeritah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Segala Cara Ditempuh Banyumas demi Tekan Kasus Ibu dan Bayi Meninggal Ilustrasi bayi. (Iwnsvg.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) di puskesmas ataupun rumah sakit mendapat perhatian tersendiri dari Pemeritah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Maklum saja, Banyumas menargetkan minimalisasi angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian baru lahir (AKB).

Upaya tersebut dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dengan salah satunya melakukan kegiatan desiminasi hasil kajian audit maternal dan neonatus. Kegiatan ini diikuti oleh pengelola program KIA, perwakilan rumah sakit, organisasi wanita, dan Tim Audit Maternal Perinatal (AMP) Kabupaten Banyumas.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan hasil Audit Maternal Perinatal tingkat Kabupaten Banyumas merupakan serangkaian kegiatan hasil penelusuran sebab kematian dan kesakitan ibu.

“Audit perinatal dan neonatus bertujuan untuk mengetahui cara mencegah kesakitan atau kematian serupa di masa yang akan datang. Dan penyampaian hasil rekomendasi serta rencana tindak lanjut yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat,” paparnya dalam siaran pers yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Kota Semarang, Jumat (22/11/2019).

Menurutnya, angka kematian ibu (AKI) pada 2018 terdapat 18 kasus. Jumlah itu menurun menjadi sembilan kasus per Oktober 2019.

Sebagian besar kematian tersebut sebetulnya dapat dicegah melalui pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menagani kasus risiko tinggi. Selain itu, pencegahan dapat dilakukan dengan pertolongan persalinan yang bersih dan aman.

Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan pemerintah harus terus berupaya mencapai angka kematian ibu nol (zero AKI) maupun nol angka kematian baru lahir (zero AKB). “Kita bukan mengingkari kodrat Allah, karena kematian adalah kepastian, namun sangat mulia kita apabila dapat menyelamatkan Ibu yang memunyai risiko tinggi,” katanya.

Melalui kegiatan ini diharapkan para pemangku kepentingan bekerja sama, agar kasus AKI dan AKB tidak lagi terjadi di Banyumas.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.