Tol Semarang-Demak Terkendala Lahan, Seksi II Dibangun Duluan
Dirut PT PP Semarang-Demak, Handoko Yudianto, Selasa (14/1/2020), berdialog dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, terkait pembangunan tol Semarang-Demak di Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Proyek pembangunan 27 km jalan tol Semarang-Demak terkendala pembebasan lahan. Akibatnya pembangunan proyek Seksi II ruas Sayung-Demak diputuskan dibangun duluan
Proyek pembangunan jalan tol itu akan mulai dikerjakan tahun 2020 ini. Sementara ruas Semarang-Sayung sepanjang 10,69 km atau seksi I belum bisa dikerjakan karena masih terkendala pembebasan lahan.
Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Semarang-Demak, Handoko Yudianto, selaku pemegang proyek tol Semarang-Demak, mengatakan pengerjaan tol Semarang-Demak terbagi dalam dua seksi. Seksi 1 berada di ruas Semarang-Sayung sepanjang 10,69 km, sedangkan seksi II sepanjang 16,31 km meliputi ruas Sayung-Demak.
Handoko mengatakan untuk seksi II akan segera dikerjakan karena pembebasan lahan telah mencapai 60%. “Saat ini yang kita kerjakan seksi II dulu dan telah berjalan. Kemarin awal bulan kita sudah syukuran bareng masyarakat setempat untuk memulai pengerjaan,” kata Handoko saat menggelar audensi dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Semarang, Selasa (14/1/2020).
PT PP Semarang Demak merupakan badan usaha yang memegang konsesi perusahaan jalan tol Semarang-Demak. Perusahaan ini bekerja sama dengan perusahaan lain dalam mengerjakan tol Semarang-Demak, yakni PT Wijaya Karya (Wika) dan M3 yang merupakan perusahaan swasta.
Handoko mengatakan masa pengerjaan tol Semarang-Demak seksi II berlangsung selama 17 bulan dengan total investasi senilai Rp5,4 triliun. “Akhir 2021 pengerjaan fisik seksi II selesai. Ketika beroperasi nanti tarifnya Rp1.124 per km. Hitungan kami kendaraan yang melintas ruas Sayung-Demak mencak 16.276 unit per hari,” terangnya.
Sementara untuk seksi I, yang bakal memiliki desain tanggul laut prosesnya masih terkendala pembebasan lahan. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan untuk pengerjaan seksi I harus ada percepatan. Oleh karenanya, ia pun telah berdiskusi dengan Kementerian ATR/BPN terkait status tanah dan pembebesan lahan.
“Harus ada win-win solution untuk pembebasan lahan itu. Masyarakat mengatakan tanah itu miliknya, bisa menunjukkan sertifikat, tapi wujud tanahnya sudah enggak ada karena terendam rob,” terang Ganjar.
Untuk pembangunan seksi I yang investasinya mencapai Rp9 triliun itu bakal terdapat jalan melayang di atas laut sepanjang 8 km setinggi 5 m. Ganjar berharap, selain bangunan tersebut yang berfungsi sebagai tanggul laut, juga bakal digarap infrastruktur penunjang.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Menikmati Sunset dan Hutan Mangrove di Pantai Istambul Demak
- Pembangunan Rutan Kelas I Semarang Habiskan Rp25 Miliar
- Covid-19 Mengganas, Pasar di Demak Tutup Setiap Minggu
- Dor! Dua Begal Asal Demak Dilumpuhkan Polisi Grobogan
- Terancam Tenggelam, Begini Pesona Desa Bedono di Demak
- Ketua DPRD Jateng Soroti Jalan Rusak di Blora
- Flyover Ganefo Mranggen di Demak Ditarget Rampung Maret 2022
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.