267 Warga Batang dan Pekalongan Mengungsi Kebanjiran

BPBD Kota Pekalongan menginformasikan hujan deras yang melanda di wilayah setempat mengakibatkan 267 jiwa mengungsi.

267 Warga Batang dan Pekalongan Mengungsi Kebanjiran Personel BPBD Kota Pekalongan mengevakuasi korban banjir, Jumat (7/2/2020). (Antara-BPBD Kota Pekalongan)

Semarangpos.com, BATANG — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Jumat (7/2/2020) sore hingga Sabtu (8/2/2020), memicu banjir yang memaksa 267 jiwa mengungsi.

Hujan deras itu, juga dilaporkan aparat Polsek Bawang menyebabkan tebing setinggi sekitar 5 m longsor sehingga menjebol dinding rumah warga Desa Candigugur, Kecamatan Bawang, Kabuoaten Batang, Jawa Tengah. Tanah dan batu material longsor menimpa dinding belakang rumah milik Maskur hingga jebol.

“Longsor terjadi pada Jumat petang karena intensitas hujan tinggi. Longsor itu menerjang dinding belakang rumah korban hingga jebol,” ungkap Kapolsek Bawang AKP Muharom.

Hujan Deras Sejak Sabtu, Pekalongan & Batang Banjir

Kejadian yang dihimpun Kantor Berita Antara menyebutkan pemilik rumah sedang berada dalam rumah saat mendadak terdengar suara gemuruh dan keras di bagian dapur. “Pemilik rumah pun bergegas melihat ke bagian belakang, ternyata tebing di belakang rumahnya longsor dan menjebol dinding rumahnya. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu,” katanya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan menginformasikan hujan deras yang melanda di wilayah setempat mengakibatkan 267 jiwa mengungsi. “Berdasar data, Sabtu pagi sebanyak 267 warga mengungsi. Namun, kemungkinan saat ini, sebagian korban banjir ada yang pulang ke rumahnya maupun bekerja,” kata personel BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha.

Ratusan Rumah Terendam, BPBD: Masih dalam Batas Aman

Menurut dia, hujan deras tersebut mengakibatkan sekitar wilayah Kelurahan Tirto banjir karena lokasinya berdekatan dengan Sungai Meduri dan Bremi yang sedang meluap. “Debit air Sungai Meduri dan Sungai Bremi tinggi hingga meluap ke permukiman wilayah Kelurahan Tirto. Banjir ini juga terjadi akibat saluran drainase tidak berfungsi tidak maksimal,” katanya.

Data sementara, 267 korban yang mengungsi berada di Masjid Al Karomah sebanyak 172 orang, musala Al Ihsan 20 orang, musala Alfatah (25), musala (30), dan musala Al Hikmah (20) orang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.