8 Pedagang Makanan di Karanganyar Jadi Korban Penipuan

Delapan pedagang makanan di Karanganyar menjadi korban penipuan berkedok sedekah. Pelaku mencatut nama salah satu lembaga.

8 Pedagang Makanan di Karanganyar Jadi Korban Penipuan Ilustrasi penipuan (Solopos.com)

Semarangpos.com, KARANGANYAR — Delapan pedagang makanan di Karanganyar menjadi korban penipuan berkedok sedekah. Pelaku juga mencatut nama Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Yatim Putri Aisyiyah Karanganyar.

Para pedagang berbagai jenis makanan seperti bakso, nasi bungkus, dan lain-lain ini datang ke panti pada waktu hampir bersamaan, Rabu (27/10/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.

Mereka mengantar makanan produksi mereka masing-masing atas pesanan yang dilakukan oleh pelaku yang mengaku bernama Deni Sumargo. Namun belakangan diketahui bahwa pesanan tersebut diduga hanya kedok dari penipuan yang dilakukan pelaku.

Baca juga: 2.850 Anggota Polri Terima Penghargaan Dari Kapolri

Seorang musrifah di LKSA Yatim Putri Aisyiyah Karanganyar, Supatmi, mengatakan para pedagang baru menyadari bahwa mereka kena tipu. Setelah salah satu pedagang mengecek saldo rekening banknya tidak bertambah. Sedangkan sebelumnya pelaku mengaku sudah mentransfer uang kepadanya untuk pesanan tersebut.

“Kemarin [Rabu] sore sekitar jam 16.00 WIB, ada 8 pedagang yang datang ke sini hampir bersamaan. Mereka membawa makanan dan mengatakan makanan itu dipesan melalui WhatsApp oleh seseorang yang mengaku bernama Deni Sumargo. Katanya pedagang ini sudah ditransfer uang oleh pelaku. Tapi setelah salah satu pedagang mengecek rekening melalui m-banking, ternyata saldo tidak bertambah. Mereka baru sadar bahwa mereka tertipu,” ujarnya.

Para pedagang datang di waktu yang hampir bersamaan karena mereka juga mendapat pesan yang sama dari pelaku, yakni agar pesanan dikirim pukul 16.00 WIB untuk sebuah acara di sana.

Baca juga: Soal Kenaikan UMR Jateng 10%, Apindo Keberatan

Pedagang Karanganyar Diminta Lapor

Sementara itu, pihak panti tidak bersedia menerima makanan tersebut dan menyarankan agar pedagang melapor kepada polisi. Selain 8 pedagang tersebut, 5 pedagang lain juga nyaris menjadi korban. Untungnya, mereka mengonfirmasi terlebih dahulu via telepon kepada pihak panti.

Dalam menjalankan aksinya pelaku yang mengaku bernama Deni Sumargo mengirimkan pesan melalui WhatsApp kepada pedagang. Pelaku berpura-pura memesan sejumlah makanan untuk dikirimkan ke LKSA Yatim Putri Aisyiyah Karanganyar.

Setelah pedagang merespons pelaku dan kedua pihak saling berkomunikasi, pelaku berpura-pura mentransfer sejumlah uang ke rekening korban. Untuk lebih meyakinkan, pelaku menunjukkan foto kertas bukti transfer yang ternyata palsu.

Baca juga: PN Kudus Mulai Sidangkan Gugatan Nasabah Bank Mandiri

Uniknya, pelaku seolah-olah melebihkan nilai transfer dari nilai pesanan makanan. Kemudian pelaku meminta pedagang mentransfer nilai lebih itu untuk pembelian pulsa pengurus panti.

“Misalnya pesanannya Rp600.000, pelaku seolah-olah mentransfer kepada pedagang Rp800.000. Nah nanti pelaku meminta selisih transfer yang Rp200.000 itu dibelikan pulsa untuk Pak Agus salah satu orang panti. Tapi padahal nomor yang dikirimi pulsa itu bukan nomornya Pak Agus, itu ya nomor para pelaku itu juga,” ujarnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Kresna Hussein saat dihubungi Semarangpos.com, tengah berada di luar kantor sehingga belum mengecek laporan dugaan penipuan tersebut.

Kasatreskrim berpesan kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap upaya-upaya penipuan. Untuk transaksi jual-beli dengan pembayaran secara online atau transfer bank, pastikan uang telah masuk ke rekening masing-masing.

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.