Akhirnya! Telaga Warna dan Pengilon Resmi Dibuka Kembali
Taman wisata alam Telaga Warna dan Telaga Pengilon resmi dibuka kembali oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar.
Semarangpos.com, WONOSOBO – Taman wisata alam Telaga Warna dan Telaga Pengilon resmi dibuka kembali oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar. Taman wisata alam ini kembali dibuka setelah beberapa waktu lalu ditutup akibat pandemi Covid-19.
Telaga Warna dan Telaga Pengilon merupakan objek wisata alam yang berada di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Kedua telaga ini terkenal karena airnya yang dapat berubah warna sesuai dengan kadar belerang di dalamnya.
Telaga yang menjadi salah satu tujuan favorit di dataran tinggi Dieng ini sempat ditutup sejak adanya pandemi Covid-19.
Dianggap Keramat, Batu Bekas Arca Bernilai Sejarah di Semarang Hilang
Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar, resmi membuka kembali Telaga Warna dan Telaga Pengilon, Senin (13/7/2020). Pembukaan kembali taman wisata di Dieng itu diharapkan mampu menjadi stimulus (perangsang) untuk menghidupkan wisata di Indonesia agar kembali bergairah pada masa transisi pandemi Covid-19.
“Telaga Warna Pengilon, merupakan salah satu spot dari 29 kawasan wisata yang dibuka duluan, untuk dijadikan percontohan transisi diakhir covid. Untuk antisipasi kebutuhan masyarakat menikmati udara yang sejuk,” ungkap Siti saat pembukaan taman wisata di Dieng.
Covid-19 Belum Berlalu
Walaupun objek wisata ini telah dibuka, namun protokol kesehatan tetap perlu diperhatikan. Pihaknya meminta agar tempat wisata alam ini tetap dilakukan pemantauan terkait protokol kesehatan. Sebab pandemi Covid-19 belum benar-benar berlalu, dan masih belum diketahui kapan akan berakhir.
Kampung Garam Jadi Upaya Kebumen Penuhi Ketahanan Pangan Daerah
“Untuk pemantauan 29 spot wisata alam dan taman nasional yang kita buka itu, nanti akan dilihat laporan harian. Jangan sampai menjadi klaster baru Covid-19,” tandasnya dalam akun Instagram @setdawonosobo, Senin (13/7/2020).
Selain protokol kesehatan yang harus dipenuhi seperti penggunaan masker dan jaga jarak, persoalan yang kemungkinan timbul adalah terjadinya erosi kecil. Hal ini disampaikan sebab adanya pembuangan sampah yang sembarangan dan praktek pertanian yang belum ramah lingkungan.
“Sekarang kita introduksi [memperkenalkan] dengan memberikan akses legal kepada masyarakat, dan juga fasilitas usaha tani yang benar, bangunan konservasi seperti jenis tanaman, terasering, dan pola pertanian yang mendukung agroforestri [bentuk pengelolaan sumber daya],” tutupnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Rumput Kawasan Dieng Tertutup Es, Suhu -1 Derajat Celcius
- Fenomena Embun Upas Berulang di Dieng
- Eksotisnya Lubang Sewu, Grand Canyon Ala Wonosobo
- Uniknya Maer Bus Cafe, Kafe Berjalan Pertama di Wonosobo
- Di Dieng, Om Hao Bahas Cara Pembuatan Candi…
- Pelajaran Cinta Om Hao Lewat Kawah Sikidang, Genta Ingin Nangis…
- Objek Wisata Wonosobo Bersiap New Normal, Ini Langkahnya…
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.