Antisipasi Lonjakan Covid-19, Gubernur Jateng Minta Semua RS Siaga

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memerintahkan semua rumah sakit atau RS di Jateng siaga menghadapi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran 2021.

Antisipasi Lonjakan Covid-19, Gubernur Jateng Minta Semua RS Siaga Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat menggelar jumpa pers di kantornya, Senin (17/5/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta semua rumah sakit di Jateng siaga mengantisipasi potensi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pasca-Idulfitri 1442 Hijriah atau Lebaran 2021.

Selama 14 hari ke depan, semua rumah sakit harus siap dengan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus itu.

“Saya minta rumah sakit siaga. Kadinkes dan Sekda sudah saya minta menyiapkan. Kita menghitungnya 14 hari ke depan. Apakah ada lonjakan pasca-Lebaran atau tidak. Belum lagi dampak-dampak wisata yang belum selesai,” kata Ganjar seusai rapat bersama Presiden Joko Widodo secara virtual, Senin (17/5/2021) di kantornya.

Baca juga: Pengunjung Positif Covid-19 dari Tes Acak, Pasar Raya Luwes Purwodadi Tak Ditutup

Dari data yang ada, belum ada lonjakan kasus Covid-19 yang cukup berarti di Jateng. Data pekan ke-19, angka kasus Covid-19 Jateng justru menurun dibanding pekan sebelumnya.

“Jadi belum ada, karena masih menunggu 14 hari ke depan. Kalau data terakhir justru menurun. Kemarin yang hasil swab selama lebaran hasilnya juga tidak banyak. Dari 43.000 tes, hanya 56 yang ditemukan positif,” ujarnya.

3T

Meski begitu pihaknya menegaskan akan terus gencar menerapkan testing, tracing dan treatment atau 3T. Random tes juga akan terus dilakukan di puntu-pintu keluar Jateng.

“Tetap kita lakukan testing, agar bisa membantu provinsi lain. Sehingga, kalau kita random test, harapannya mereka yang akan kembali ke tempat kerja asal atau mereka yang ingin bepergian ke daerah lain di luar Jateng semuanya sehat,” pungkasnya.

Baca juga: Waspada! Kasus Covid-19 di Jateng Bakal Naik Usai Lebaran

Sementara itu, dalam rapat tersebut Presiden Joko Widodo meminta semua kepala daerah mewaspadai potensi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran. Sebab meski mudik dilarang, faktanya ada 1,5 juta warga yang tetap nekat mudik.

“Hati-hati pasca-Lebaran. Betul-betul kita harus waspada karena berpotensi ada peningkatan kasus baru Covid. Meskipun kita mengeluarkan kebijakan larangan mudik, saya dapat data masih ada 1,5 juta orang yang mudik pada 6-17 Mei kemarin,” kata Jokowi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.