Dagangan Sepi, Bakul Siomai di Grobogan Lakukan Aksi Pencurian di 5 Sekolah

Seorang pedagang siomai di Kabupaten Grobogan nekat melakukan aksi pencurian di lima sekolah dengan alasan dagangan sepi.

Dagangan Sepi, Bakul Siomai di Grobogan Lakukan Aksi Pencurian di 5 Sekolah Tersangka pencurian dengan pemberatan lima sekolah, Romani (seragam tahanan) menjelaskan caranya mencuri sarana sekolah kepada Kapolres Grobogan AKBP Jury Leonard Siahaan (pegang mik), di Mapolres Grobogan, Senin (17/5/2021).(Semarangpos.com/Arif Fajar Setiadi)

Semarangpos.com, PURWODADI – Berdalih dagangan sepi, seorang bakul siomai nekat melakukan pencurian peralatan di sekolah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng). Tak tanggung-tanggung, pelaku berhasil membobol lima sekolahan di tiga kecamatan.

“Namun, aksi Romani, bakul siomai berakhir setelah anggota Resmob Polres Grobogan berhasil membekuknya. Pria berusia 37, warga Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora ini ditangkap saat hendak menjual barang curiannya,” jelas Kapolres Grobogan AKBP Jury Leonard Siahaan didampingi Kasat Reskrim, AKP Aji Darmawan, di Mapolres Grobogan, Senin (17/5/2021).

Anggota Resmob yang sedang melakukan penyelidikan menjumpai adanya sepeda motor dengan plat nomor yang direkayasa. Polisi kemudian menghentikan kendaraan tersebut, dan ternyata tersangka saat itu hendak menjual printer hasil curian di sekitar Ganesha, Purwodadi.

Baca juga: Pengunjung Positif Covid-19 dari Tes Acak, Pasar Raya Luwes Purwodadi Tak Ditutup

“Dari hasil pemeriksaan akhirnya tersangka mengakui bahwa printer tersebut merupakan barang curian. Perangkat elektronik tersebut dicuri dari SDN 03 Sambirejo, Kecamatan Wirosari, Grobogan. Tidak hanya itu bakul siomai ini juga mengakui melakukan pencurian di empat sekolah lain,” kata Kapolres didampingi Wakapolres, Kompol Samsu Wirman.

Adapun lima sekolah dasar yang menjadi sasaran tersangka, yakni SDN 2 Tanjungrejo Wirosari, SDN 3 Sambirejo, Wirosari. Kemudian SDN 3 dan SDN 2 Geyer, SDN 2 Ledokdawan, Kecamatan Geyer, serta SDN 4 Sindurejo, Kecamatan Toroh.

Dari kelima sekolah tersebut, bakul siomai Romani berhasil menggasak sejumlah sarana sekolah. Mulai dari buku cetak, laptop, empat printer, monitor, TV, VCD tape recorder, speaker aktif, hingga thermogun.

Menurut Kapolres, masing-masing sekolah mengalami kerugian bervariasi akibat aksi bakul siomai tersebut. SDN 2 Tanjungrejo, Wirosari kerugian Rp22 juta, SDN 3 Sambirejo, Wirosari, Rp16,73 juta, SDN 2 Geyer Rp7,6 juta. Kemudian SDN 2 Ledokdwan, Geyer, Rp4,5 juta dan SDN 4 Sindurejo, Toroh, Rp3 juta.

Beraksi Sendirian

Barang curian dari SD tersebut menurut tersangka dijual secara online. Paling laku adalah printer. Tersangka beralasan melakukan pencurian karena desakan ekonomi. Bakul siomai ini mengaku sepi pembeli di saat pandemi.

Baca juga: Niat Melerai, Pemuda di Purwodadi Jadi Korban Pembacokan

Pelaku beraksi sendirian dengan menggunakan sepeda motor matik dan peralatan linggis serta obeng. Bakul siomai ini masuk dengan cara menjebol pintu ruang kantor sekolah, kemudian mengambil barang-barang berharga.

“Tersangka dikenai Pasal 363 ayat (1) ke 3e, 5e, KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Yakni pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman 9 tahun,” tegas Kapolres AKBP Jury Leonard Siahaan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.