Antisipasi Lonjakan saat Lebaran, Pertamina Jateng Siapkan 4.095 MT Elpiji

Pertamina memastikan ketersediaan elpiji baik bersubsidi maupun non subsidi di wilayah Jateng menjelang perayaan hari raya Idulfitri atau Lebaran.

Antisipasi Lonjakan saat Lebaran, Pertamina Jateng Siapkan 4.095 MT Elpiji Seorang petugas SPPBE di Semarang bersiap menyalurkan elpiji bersubsidi, Senin (18/5/2020). (Semarangpos.com-Pertamina MOR IV)

Semarangpos.com, SEMARANGPertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan ketersediaan elpiji di wilayahnya saat perayaan hari raya Idulfitri atau Lebaran 2020.

Pejabat sementara (Pjs.) General Manager Pertamina MOR IV, Teuku Johan Miftah, memprediksi adanya peningkatan konsumsi elpiji sekitar 2% selama Ramadan dan menjelang Idulfitri.

“Rata-rata harian normal penyaluran elpiji saat ini di angka 4.035 MT [metric ton] dan akan naik menjadi 4.095 MT. Jumlah itu enggak beda jauh dari tahun lalu yang berkisar di angka 4.090 MT per hari,” ujar Johan, Senin (18/5/2020).

Johan mengatakan stok elpiji di Fuel Terminal Pertamina saat ini dalam kondisi aman. Stok elpiji sebanyak itu pun dipastikan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Jateng saat Lebaran nanti.

Demi mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan, khususnya elpiji bersubsidi atau ukuran 3 kg, Pertamina mengimbau kepada masyarakat untut mentaati aturan.

Hal itu dikarenakan elpiji 3 kg hanya diperuntukan bagi masyarakat ekonomi bawah atau kurang mampu.

“Jika nanti ada lonjakan permintaan elpiji 3 kg, maka kami bersama pemerintah setempat akan berkoordinasi untuk mengalokasikan pasokan tambahan. Tapi, sebisa mungkin tidak mengurangi jumlah kuota yang telah ditetapkan pemerintah pusat,” imbuhnya.

Johan menambahkan saat ini ada 40.000 pangkalan elpiji bersubsidi dan 4.800 outlet elpiji non subsidi yang tersebar di seluruh wilayah Jateng. Pangkalan itu menjual elpiji 3 kg bersubsidi dengan harga eceran tertinggi (HET) seusai peraturan pemerintah daerah yakni Rp15.500 per tabung.

Harga itu berlaku bagi penjualan di agen dan pangkalan resmi atau berada di wilayah dalam radius penyaluran SPPBE. Namun, untuk agen dan pangkalan yang jauh dari SPBBE akan dikenai biaya tambahan menjadi Rp17.000 per tabung.

“Bila terdapat pangkalan Pertamina yang menjual di atas harga HET, konsumen bisa melaporkan ke aparat setempat atau melalui kontak Pertamina di 135,” imbuh Johan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.