Bentrok Aparat & Warga di Desa Wadas, Ini Kata Gubernur Ganjar
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, angkat bicara terkait kerusuhan yang timbul akibat bentrok antara warga desa dengan aparat di Desa Wadas.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mulai angkat bicara terkait kerusuhan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jumat (26/4/2021). Kerusuhan itu dipicu bentrok antara aparat kepolisian dengan warga Desa Wadas yang menggelar unjuk rasa menolak penambangan batu andesit di wilayahnya.
Dalam bentrokan itu, sembilan orang mengalami luka-luka. Sementara, 11 orang lainnya ditangkap aparat kepolisian karena dituduh menjadi provokator.
Menurut Ganjar, untuk meredam kerusuhan itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo harus melakukan dialog dengan warga Desa Wadas. Terutama, terkait rencana pembangunan Bendungan Bener dan penambangan batu andesit di Desa Wadas.
Baca juga: Ribut Bendungan Bener, PKB Desak Gubernur Ganjar Turun Tangan
Kedua proyek ini sangat berkaitan karena batu andesit yang ditambang dari Desa Wadas, akan digunakan untuk pembangunan Bendungan Bener, yang merupakan proyek strategis nasional (PSN).
“Dari kabupaten [Pemkab Purworejo] harus melakukan sosialisasi kembali [pembangunan Bendungan Bener]. Jangan sampai ada bentrok, ada ribut-ribut, ada kekerasan lagi. Sekarang duduk lagi aja. Makanya, kemarin saya komunikasikan ke mereka dan baik juga masyarakat diajak dialog secara terbuka,” ujar Ganjar saat dijumpai wartawan di kantornya, Senin (26/4/2021).
Pro dan Kontra
Menurut Ganjar, sebagian warga Desa Wadas telah setuju dengan adanya pembangunan Bendungan Bener itu.
Bendungan itu pun diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air warga Purworejo dan sekitarnya, terutama kelompok petani.
Namun, ia tidak menampik ada beberapa warga yang menolak pembangunan bendungan tersebut.
“Kita berharap dari bendungan itu nantinya bisa memenuhi kebutuhan air di sana, terutama petani. Purworejo ini kan butuh bendungan,” tutur Ganjar.
Baca juga: Tolak Penambangan Andesit di Desa Wadas Purworejo, Warga Bentrok dengan Aparat
Sesuai SK Gubernur Jateng No.509/41/2018, Desa Wadas memang telah ditetapkan sebagai lokasi penambangan batu andesit untuk material pembangunan Bendungan Bener.
Penambangan akan menempati lahan seluas 145 hektare ditambah 8,64 hektare lahan untuk akses jalan menuju proyek.
Penambangan akan dilakukan dengan menggunakan metode blasting (peledak) yang diperkirakan menghabiskan 5.300 ton dinamit.
Namun, warga menolak penambangan ini karena khawatir berdampak pada rusaknya lahan pertanian dan sumber mata air di desanya. Penolakan ini pun mereka wujudkan melalui aksi unjuk rasa, demo, hingga blokade jalan.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Pomnas 2025 Bakal Digelar di Jawa Tengah, Ungkit Prestasi dan Ekonomi
- Biayai 6.470 Penghuni di 57 Panti, Pemprov Jateng Alokasikan Hampir Rp23 Miliar
- Dampak Tarif Trump, Gubernur Ahmad Luthfi Siapkan Langkah Mitigasi
- Ahmad Luthfi Titip Aspirasi kepada DPD agar Pembangunan Giant Sea Wall Diprioritaskan
- Optimistis! Perputaran uang di Soloraya Great Sale Ditarget Tembus Rp10 Triliun
- Pesta Diskon Soloraya Great Sale Resmi Dibuka! Saatnya Warga Belanja
- Jateng Fair 2025 Resmi Dibuka, Ini Harapan Gubernur Ahmad Luthfi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.