Borobudur dan Karimunjawa Jadi Fokus Pengembangan Destinasi Wisata Pemerintah

Pemerintah menggenjot Borobudur dan Karimunjawa sebagai fokus pengembangan destinasi wisata di Indonesia saat pandemi Covid-19 usai.

Borobudur dan Karimunjawa Jadi Fokus Pengembangan Destinasi Wisata Pemerintah Ilustrasi tempat wisata di Jateng (Dok. JIBI/Solopos/Antara)

Semarangpos.com, JAKARTA — Pemerintah menggenjot Borobudur dan Karimunjawa sebagai fokus pengembangan destinasi wisata di Indonesia. Destinasi wisata alam dan petualangan diprediksi meningkat saat pandemi Covid-19 usai.

Destinasi wisata Borobudur dan Karimunjawa itu masuk dalam fokus pemerintah dalam percepatan empat pariwisata nasional. Hal itu tertuang dalam Kerpres No. 46/2017 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur.

“Tempat wisata outdoor dan wisata alam [adventure] diperkirakan akan segera booming setelah pandemi corona berakhir. Kebetulan dua kabupaten ini, Magelang dan Karimunjawa [Jepara], wisata alamnya bagus,” kata Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah, Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman dan Investasi (Marves) Djoko Hartoyo, sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara, Jumat (26/5/2020).

Gubernur Jateng Minta Semarang Tak Buru-Buru Buka Tempat Wisata  

Djoko menjelaskan pihaknya telah memfasilitasi aspirasi desa terkait pengembangan wisata di 20 desa di sekitar kawasan Candi Borobudur. Usulan itu terakomodasi dalam Integrated Tourism Master Plan (ITMP) yang rampung disusun. Saat ini, sedang dipersiapkan rancangan peraturan presiden (RPP)-nya.

Melalui ITMP itu diharapkan pembangunan infrastuktur seperti jalan dan fasilitas lainnya makin lancar. Dengan demikian, konektivitas antarlokasi wisata bisa mempermudah wisatawan menjangkau berbagai destinasi wisata.

Stimulus Rp25 Triliun

Masih di Magelang, Kemenko Marves juga menggandeng BRI untuk membikin lokasi swafoto menuju Candi Selogriyo. Pembuatan spot foto di desa Candisari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, itu memakai dana CSR. Tak hanya itu, terkait pengembangan destinasi wisata Karimunjawa, Kemenko Marves bersama Kementerian Perhubungan akan menyiapkan angkutan umum berupa bus dengan rute Bandara Dewandaru dan Pelabuhan Legon Bajak ke Pusat Kota Karimunjawa.

“Karena jarak dari bandara ke pusat kota cukup jauh, mencapai 22 km. Dan tidak ada transportasi umum, kami sedang mengusulkan pengadaan armada bus. Jadi wisatawan yang datang dapat langsung melanjutkan perjalanannya dan ini menghemat biaya,” ujar Djoko.

Gadis Indigo Cerita Soal Pabrik Cerutu di Jogja, Eh Ada Suara Ketawa…

Selain itu, Djoko meminta agar para pelaku di sektor wisata melakukan strategi promosi yang berbeda. Sebagai contoh, misalnya menawarkan paket wisata baru dengan menonjolkan konten lokal melibatkan komunitas dan dinas pariwisata. Bisa juga menjual tiket secara online, hingga meningkatkan infrastruktur digital dan menguatkan SDM.

Pemerintah juga berencana akan memperluas stimulus konsumsi wisata untuk kelas menengah ke atas. Stimulus itu akan dikucurkan dalam bentuk bantuan langsung bagi para pekerja pariwisata yang terdampak. Kemudian, diskon tiket pesawat ke destinasi wisata serta insentif pajak hotel atau restoran.

Stimulus itu digulirkan dengan alokasi anggaran Rp3,8 triliun dan penguatan dukungan sektor pariwisata seperti voucher makanan secara online dengan alokasi anggaran hingga Rp25 triliun. “Perluasan ini dilakukan paling lambat pada kuartal III-2020 setelah ekonomi pulih dari pandemi,” kata Joko.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.