DPRD Jateng Usul Dana BOS untuk Beli Gadget & Kuota Internet
Komisi E DPRD Jateng menyarankan dana BOS digunakan untuk membeli gadget dan kuota internet bagi peserta didik yang menjalankan PJJ.
Semarangpos.com, SEMARANG — Komisi E DPRD Jawa Tengah (Jateng) mengusulkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tiap siswa untuk membeli gadget dan kuota Internet.
Hal itu disampaikan anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto, menyusul permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam menjalani pembelajar secara daring pada masa pandemi Covid-19.
Yudi mengatakan keluhan kerap diterimanya dari siswa maupun orang tua siswa saat melakukan kunjungan ke daerah. Ada keluarga yang tidak memiliki gadget, ada juga yang punya tapi tak memadai dengan jumlah anak. Selain itu, ada juga yang mengeluh punya gadget tapi terhambat oleh kuota Internet.
Harapan Ganjar dari Menkes Berkantor di Semarang
“Di masa pandemi ini, gadget itu jadi sarpas pendidikan. Maka, melihat ini mesti ada terobosan. Kalau memang dibutuhkan, siswa diberikan gadget untuk sarana belajar dari rumah. Dana dari mana? Kalau ini masuk sarpas mestinya bisa dari BOS,” ujar Yudi, Sabtu (25/7/2020).
Menurut Yudi, dana BOS mampu memenuhi kebutuhan gawai siswa. Dalam indeks dana BOS per siswa tahun 2020, setiap siswa SD mendapat bantuan Rp900.000, siswa SMP/MTs Rp1,1 juta per anak, Rp1,5 juta per siswa SMA dan Rp1,6 juta per siswa SMK.
Dalam hal ini, Pemprov Jateng memiliki kewenangan dalam pengelolaan pendidikan di jenjang SMA sederajat. Selain dana BOS dari pemerintah pusat itu, juga masih ada dana dari BOS daerah yang alokasi dananya cukup besar.
“Artinya, mencukupi. Misalnya, jika sebelumnya seragam sekolah ditanggung pemerintah maka saat ini bisa saja dialihkan dulu untuk sarpras tadi [gadget]. Program-program lain yang dirasa bisa dialihkan, seperti boarding school dan pengadaan komputer bisa dialihkan dulu,” ujar Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini.
Game online
Lebih lanjut, Yudi menyarankan jika nanti pemerintah memberikan gadget ke siswa, sebaiknya dilakukan pengaturan lebih dulu. Pengaturan gadget dikhususkan hanya untuk pembelajaran.
Anggaran Pendidikan Jateng Capai Rp5 Triliun
“Jadi, gadget tak bisa digunakan untuk game online. Browsing pun dibatasi web tertentu saja,” tegasnya.
Menurut Yudi, langkah tersebut jelas akan meringankan beban orang tua yang terkena imbas langsung dari pandemi dari sisi ekonomi.
“Sudah orang tua susah cari pendapatan, eh anak minta kuota internet untuk belajar. Bisa jadi tambah pusing,” tuturnya.
Meski demikian, Yudi tetap meminta orang tua ikut aktif dalam pendidikan anak. Terutama berkaitan dengan pendidikan karakter anak. Dengan banyak membaca buku atau artikel di Internet, anak akan semakin cerdas. Tapi, dikhawatirkan dari sisi sosial dan ekonomi anak akan terdampak jika tanpa pengawasan orang tua.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Ketua DPRD Jateng Minta Pemprov Rem Kenaikan Harga Pokok Jelang Nataru
- Percepat Digitalisasi Pendidikan, Pengguna “Pijar Sekolah” Bertambah 1.000 Sekolah dari Tahun Sebelumnya
- Upaya Tingkatkan Pendidikan, Semen Gresik Gelar SG Goes To School di 11 SD di Rembang dan Blora
- Tingkatkan Kualitas SDM dan Mutu Akademik, Upitra Solo Gelar Pelatihan Dosen
- Penyerahan Pengelolaan Pasar Desa jadi Tantangan Agar BUM Desa Profesional
- DPRD Jateng Dorong Masyarakat Manfaatkan Kecanggihan Teknologi untuk Hal Produktif
- Dorong Daya Saing Generasi Muda, Telkom Hadirkan Digitalisasi Pendidikan di Tarutung
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.