Efek PPKM Darurat, Mobilitas Warga Salatiga Turun 23,98%

Pelaksanaan PPKM Darurat di Kota Salatiga yang dimulai sejak 3 Juli 2021 mampu menurunkan tingkat mobilitas warga sekitar 23,98%.

Efek PPKM Darurat, Mobilitas Warga Salatiga Turun 23,98% Aparat Polres Salatiga melakukan blockade di Simpang Blotongan, Kota Salatiga, Minggu (4/7/2021). (Semarangpos.com-Humas Polres Salatiga)

Semarangpos.com, SALATIGA — Pergerakan atau mobilitas warga Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) mengalami penurunan sekitar 28,98℅ selama masa PPKM Darurat.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Salatiga, AKBP Rahmad Hidayat, saat dijumpai wartawan di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Kamis (15/7/2021).

Kapolres mengatakan indikator penurunan itu dilihat dari beberapa aplikasi seperti Google Traffic yang mengukur aktivitas dan lalu lintas masyarakat.

Baca juga: Tak Hanya di Donohudan, BPSDMD Jateng di Semarang Juga Jadi RS Darurat Covid-19

Kemudian, Prospera Nightlight yang  mengukur aktivitas dan pergerakan masyarakat pada malam hari melalui intensitas cahaya, dan Facebook Mobility untuk mengukur aktivitas dan pergerakan penggunanya berdasarkan lokasi GPS dan jaringan telekomunikasi.

“Pencapaian itu disampaikan Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan, saat rapat vicon kemarin. Salatiga disebut paling baik dalam penurunan mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat,” terang Kapolres Salatiga.

Rahmad mengatakan penurunan mobilitas tersebut berdampak juga terhadap penurunan kasus Covid-19 di Salatiga.

“Kita melakukan penyekatan di akses masuk Salatiga, di Blotongan, Kecandran, dan Tingkir. Selain itu ada juga gerakan Salatiga Di Rumah Saja,” paparnya.

Dia optimistis, dengan adanya penutupan pintu exit tol di seluruh Jawa Tengah mulai 16-22 Juli 2021 akan mampu menurunkan mobilitas warga hingga 30 persen.

“Target kita sih ada penurunan mobilitas hingga 50 persen. Nanti setelahnya kita evaluasi pasca PPKM Darurat 20 Juli ini,” kata Rahmad.

Penyekatan

Menurutnya, saat ini juga dilakukan sosialisasi terhadap kebijakan penyekatan akses dan penutupan pintu keluar tol.

“Saya kira masyarakat bisa memahami dan mengerti karena tujuan ini adalah untuk menekan persebaran Covid-19,” kata Rahmad.

Baca juga: Akses Ditutup karena PPKM Darurat, Jalur Kendal ke Semarang Macet

Sementara itu, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, memberi apresiasi kepada masyarakat yang mematuhi aturan PPKM Darurat.

“Pembatasan ini juga bertujuan menyelamatkan kesehatan masyarakat. Tapi kita juga berpikir untuk kebangkitan ekonomi juga,” ungkapnya.

Yuliyanto mengatakan Gerakan Salatiga Di Rumah Saja juga terus dievaluasi pelaksanaannya. “Memang ada banyak masukan terkait gerakan tersebut, kita juga jadikan sebagai pertimbangan,” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.