Ganjar Usulkan Rp3,19 Triliun untuk Atasi Banjir & Rob di Pantura Jateng
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengusulkan anggaran RP3,19 triliun ke pemerintah pusat untuk penanganan banjir dan rob di pantura Jateng.
Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengusulkan anggaran Rp3,19 triliun untuk menangani banjir dan rob di wilayah pantai utara (Pantura) Jateng.
Usulan itu disampaikan Ganjar kepada Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Manoarfa, dalam rapat koordinasi usulan program prioritas nasional bersama Gubernur se-Indonesia secara online, Rabu (23/2/2021).
“Sebenarnya ada banyak usulan ke pusat, ada proyek-proyek strategi yang kita dorong. Namun untuk kali ini, saya ingin prioritaskan penanganan banjir di pantura Jateng. Ini yang paling penting mesti segera diselesaikan,” ujar Ganjar di kantornya.
Baca juga: Hujan 2 Jam, Sejumlah Tempat di Semarang Banjir, Termasuk Kantor Pemprov Jateng
Dalam paparannya, Ganjar mengusulkan anggaran ke pusat untuk penanganan banjir di kawasan pantura sebesar Rp3,19 triliun. Anggaran itu diperuntukkan untuk penanganan banjir dan rob di sejumlah daerah di pintura, termasuk peningkatan sarana prasarana kawasan industri yang ada di sana.
“Memang di pantura ini ada dua hal, satu soal infrastruktur mesti beres, tapi banjir yang paling penting. Banjir di pantura mesti dibereskan, karena ada pengamat yang bilang kondisinya cukup berbahaya. Khususnya, di Pekalongan harus cepat ditangani agar tidak tenggelam,” tuturnya.
Selain Pekalongan, wilayah yang harus mendapat perhatian adalah Semarang dan Demak. Menurut Ganjar, lokasi-lokasi itu butuh penanganan yang sifatnya khusus, meskipun tidak boleh mengesampingkan wilayah lain.
Borobudur
Selain penanganan banjir pantura, Ganjar juga mengusulkan dua program prioritas lainnya, yakni pengembangan kawasan Borobuduru dan perumahan tidak layak huni untuk pengentasan kemiskinan.
Pengembangan kawasan Borobudur sebagai 10 Bali baru di Indonesia, usulan anggarannya mencapai Rp1,72 triliun. Sementara, sektor perumahan tidak layak huni mencapai Rp1,4 triliun.
Baca juga: Pemkab Grobogan Bentuk 280 Posko PPKM Mikro
“Selain itu ada juga peningkatan pertumbuhan ekonomi di kawasan industri, termasuk pemenuhan sarana prasarananya, pembangunan jalur penghubung antara utara dan selatan Jateng. Lalu, penurunan kemiskinan, pengangguran, aspek lingkungan, dan lain-lain. Memang tidak semua kita usulkan ke pusat, karena beberapa akan kami tangani sendiri,” pungkasnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Kasus Korupsi Bank Jateng, Gubernur Diminta Bertindak
- Ganjar dan Gibran Meriahkan Peluncuran PeSONas 2022 di Manahan
- Pilpres 2024, Ganjar Disebut Berpotensi Lompat Parpol
- Ganjar Dikasih Kaos Banteng-Celeng di Solo, Perlambang Apa?
- Benarkah Konflik Banteng-Celeng Soal Capres PDIP Setingan?
- Ketua DPC PDIP Solo Sebut Ganjaran dan Ganjar Pranowo, Apa Maksudnya
- Banteng Apa Celeng? Ganjar: Sekali Banteng Tetap Banteng
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.