Gubernur Jateng Instruksikan Semarang Kaji PSBB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Wali Kota Hendrar Prihadi mengkaji penerapan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Semarang sebagai ibu kota Jateng.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang dengan beberapa mahasiswa dari berbagai daerah yang tetap tinggal di asrama saat pandemi Covid-19. (Antara -Humas Pemprov Jateng) Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengkaji berbagai hal terkait dengan kemungkinan penerapan status pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di ibu kota Jateng. Langkah itu dianggap perlu untuk mengantisipasi meluasnya persebaran Covid-19.
“Kajian dan perhitungan itu menyangkut aspek sosial, ekonomi, transportasi, logistik, sampai keamanan. Segera dikaji, segera dihitung persebarannya seperti apa, percepatannya seperti apa. Begitu itu terlihat drastis dan persebarannya makin luas, tidak usah ragu-ragu [mengajukan penerapan PSBB ke Kementerian Kesehatan],” kata Gubernur Ganjar Pranowo di Semarang, Jateng, Jumat (17/4/2020).
Gedung Marba, Bangunan Eksotis Sarat Sejarah
Menurut Ganjar instruksi pengkajian PSBB tersebut berkaitan dengan terjadinya lonjakan angka kasus Covid-19 di Kota Semarang. “Saya kira Kota Semarang harus mencermati betul-betul karena kota ini sudah masuk kategori merah juga. Jadi, harus hati-hati, kalau kemudian tidak bisa mengendalikan, akan bisa menambah jumlah pasien Covid-19,” ujarnya.
25 Pengamatan
Ganjar mengaku resah ketika melihat kondisi Kota Semarang dalam pencegahan penularan Covid-19. Pasalnya, selama 25 hari bersepeda keliling, dia melihat masih banyaknya kerumunan orang di berbagai tempat, bahkan sampai larut malam dan kafe-kafe pun masih ramai pengunjung.
Suara Wanita Terekam Vlog Billy Christian Edisi Gedung Bekas Kantor Semarang
Terkait dengan kenyataan itu, Guberniur Ganjar Pranowo meminta Pemkot Semarang bersikap tegas dan keras dalam menerapkan pembatasan fisik di ibu kota Jateng itu. “Diperlukan tindakan makin tegas dan keras agar semua mengerti karena malam kafe masih buka dan banyak yang nongkrong, suasana keramaian itu masih ada,” katanya.
Orang nomor satu di Jateng itu berharap masyarakat Kota Semarang makin keras berusaha dalam mencegah persebaran virus yang telah merenggut ratusan ribu nyawa manusia. “Kita semua minta bantuan, pakai masker, jaga jarak, jangan keluar rumah kalau tidak penting. Hentikan tongkrang-tongkrong ha-ha-he-he. Sekali lagi hentikan itu agar kita sehat semua,” ujarnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia Tercanggih
- Pemprov Jateng akan Integrasikan Trans Jateng dengan Ojek Online dan Angkot
- Gubernur Ahmad Luthfi Perintahkan Bupati dan Wali Kota di Jateng Petakan Daerah Rawan Bencana
- Nilai Investasi di Jawa Tengah Tembus Rp66,13 Triliun, Serap 326.462 Tenaga Kerja
- Hadiri Acara PWI di Solo, Gubernur Ahmad Luthfi Ungkap Peran Penting Pers bagi Pemerintahannya
- Dilepas Gubernur Ahmad Luthfi, Kontingen Jateng ke Pomnas XIX Diharapkan Jadi Juara Umum
- Demo Ricuh, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Masyarakat Jateng Jaga Kondusivitas
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.