Gubernur Jateng Jamin Stok Pangan Aman saat Ramadan, Hanya Saja…

Gubernur Ganjar Pranowo menjamin stok pangan di Jateng aman saat bulan Ramadan, meski pun pandemi virus corona atau Covid-19 masih berlangsung.

Gubernur Jateng Jamin Stok Pangan Aman saat Ramadan, Hanya Saja… Ilustrasi stok pangan atau kebutuhan bahan pokok di Jateng. (Dok. Solopos)

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, memastikan stok pangan di wilayah Jateng aman menjelang bulan Ramadan. Meski pun, saat ini wilayah Jateng masih dalam kondisi tanggap darurat pandemi virus corona atau Covid-19.

Menurut Ganjar, stok pangan atau kebutuhan bahan pokok di Jateng masih mencukupi hingga tiga bulan kedepan. Beberapa jenis bahan pangan, seperti beras bahkan mampu bertahan hingga tujuh bulan.

“Hari ini pangan Jateng masih aman. Stok dalam tiga bulan masih aman. Bergantung jenisnya. Kalau untuk beras bisa bertahan sampai tujuh bulan,” ujar Ganjar, Kamis (9/4/2020).

Meski demikian, ada beberapa jenis kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga maupun stoknya menyusut. Untuk mengatasi hal itu, Ganjar telah menerjunkan dinas terkait agar terus memantau perkembangannya.

“Hari ini mungkin harga ayam agak jatuh. Terus gula, sampai hari ini belum turun ke pasar. Tapi, pelan-pelan sudah masuk. Meski sudah turun tapi belum siginifikan. Selain itu, bawang. Lainnya, masih ok,” imbuh Ganjar.

Ganjar mengatakan pada bulan Maret inflasi di Jateng hanya 0,02% atau lebih rendah dibanding bulan Februari yang mencapai 0,44% dan nasional 0,10%. Namun, dirinya telah menyiapkan strategi untuk menutup adanya kemungkinan pemicu melambungnya inflasi dari sektor lain.

“Permasalahan yang ada adalah soal distribusi transportasi langsung kepada konsumen. Karena kalau distribusinya tidak lancar saya khawatir inflasi lebih tinggi dari bulan kemarin,” kata Ganjar.

Jurus yang digunakan Ganjar untuk mengatasi distribusi tersebut adalah dengan memberdayakan para pengemudi ojek online maupun konvensional. Dengan catatan, karena masih di tengah pandemi Covid-19, maka para pengendara ojek tersebut mesti dibekali pengetahuan tentang protokol kesehatan.

“Ini pemberdayaan yang kita sampaikan agar komoditas yang tersedia bagus, tapi distribusinya tidak lancar bisa terisi. Inilah pentingnya kerja sama dengan para transporter [ojek]. Bisa mobil maupun sepeda motor. Sehingga ada lapangan kerja baru. Tentu dengan pengelolaan yang lebih ketat,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.