Ini Tanggapan Gibran, Terkait Klaster PTM di Kota Solo

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memastikan pembelajaran tatap muka atau PTM di Solo tak terganggu dengan kasus Covid-19 di sejumlah sekolah.

Ini Tanggapan Gibran, Terkait Klaster PTM di Kota Solo Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Farida Trisnaningtyas/Solopos.com)

Semarangpos.com, SOLO— Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menanggapi munculnya klaster pembelajaran tatap muka atau PTM. Dia memastikan PTM di Solo tak terganggu dengan kasus Covid-19 di sejumlah sekolah.

Prosedur pelaksanaan protokol kesehatan bakal diperketat untuk mengantisipasi meluasnya klaster PTM. Gibran mewanti-wanti sekolah penyelenggara PTM tak menyepelekan protokol kesehatan. “Kami enggak mau hambat PTM. Sekolah yang aman silakan jalan terus,” ujar Gibran saat ditemui Semarantgpos.com, di Balai Kota Solo, Senin (18/10/2021).

Wali Kota mengatakan risiko penularan Covid-19 memang masih ada karena pandemi belum hilang total. Meski demikian pihaknya enggan reaktif dengan menghentikan PTM yang sudah berjalan sejak awal September 2021.

Baca juga: Kasus Covid-19 Muncul Di Empat SD Kota Solo, PTM Dihentikan Hingga Sebulan

Gibran berencana mengetatkan prosedur protokol kesehatan saat PTM agar kasus penularan Covid-19 di sekolah tak kembali terulang. Upaya tersebut bakal dituangkan dalam SE terbaru tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). “Soal PTM akan kami perketat dalam SE,” ujar Wali Kota.

Lebih lanjut, Gibran menyinggung kesadaran guru dalam menerapkan protokol kesehatan. Dia mengaku sudah berulang kali mengingatkan pengajar agar menjadi contoh yang baik, salah satunya dengan memakai masker saat PTM.

Beberapa waktu lalu juga ada laporan orang tua murid tentang guru yang tidak memakai masker saat di ruang kelas. “Guru mohon kesadarannya ditingkatkan. Jangan sampai akhirnya malah seperti ini [klaster PTM],” ujar putra Presiden Joko Widodo itu.

Baca juga: Waduh! Klaster PTM di Kota Solo Berkembang ke 5 SD

Gibran Soal Klaster PTM

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan temuan kasus positif Covid-19 saat PTM merupakan hasil program tes acak Kemenkes yang dilakukan di 29 sekolah di Solo. Pihaknya mengatakan hasil temuan di empat sekolah telah ditindaklanjuti dengan tracing dan treatment.

“Siswa yang positif sudah kami minta karantina, pelacakan juga terus kami perluas,” ujar Ning, sapaan akrabnya.

Ning mengatakan tracing bakal menyasar daerah lain seperti Karanganyar karena sejumlah siswa yang positif Covid-19 berasal dari wilayah itu Pihaknya mewanti-wanti sekolah yang menggelar PTM meningkatkan protokol kesehatan agar kasus serupa tak berulang.

Lebih lanjut, Ning mengatakan pemakaian masker yang benar diikuti menjaga jarak dapat meningkatkan keamanan dari terpapar Covid-19 hingga 97-99%. “Prokes harga mati. Peran orang tua juga perlu ditingkatkan untuk memberi pemahaman siswa tentang pentingnya protokol kesehatan.”

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.