Innalillahi, Guru Besar Undip Prof. Miyasto Meninggal, Pemakaman dengan Protokol Covid-19

Kabar duka kali ini datang dari keluarga besar Undip Semarang yang baru saja kehilangan guru besar FEB, Prof. Miyasto.

Innalillahi, Guru Besar Undip Prof. Miyasto Meninggal, Pemakaman dengan Protokol Covid-19

Semarangpos.com, SEMARANG — Kabar duka menyelimuti keluarga besar Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Seorang guru besarnya, Prof. Miyasto, meninggal dunia, Rabu (24/3/2021).

Almarhum yang merupakan guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND), Rabu siang pukul 14.22 WIB.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2000 itu tutup usia pada usia 70 tahun.

Pihak Undip telah menjelaskan secara detail penyebab meninggalnya Prof. Miyasto. Meski demikian, pemakaman guru besar Undip yang pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Lemhanas itu dilakukan dengan protokol pemakaman jenazah Covid-19.

Jenazah Prof. Miyasto dimakamkan di Makam Keluarga Besar Undip di kompleks Kampus Undip Tembalang, Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama, menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian Prof. Miyasto.
Yos mengaku tiga pekan sebelum meninggalnya Prof. Miyasto dirinya sempat bertemu dan berbincang-bincang.

“Tak terasa tiga pekan lalu beliau ketemu saya di ruang rektor. Beliau pamit, saya kira pamit apa. Mungkin itu isyarat beliau akan meninggalkan kita semua,” ujar Yos saat melepas jenazah Prof. Miyasto.

Diiringi Gerimis

Pemakaman Prof. Miyasto berlangsung Rabu malam. Diiringi gerimis, jenazah tiba di permakaman pukul 20.51 WIB.

Jenazah diangkut mobil ambulans dengan didampingi petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Turun dari ambulans, peti jenazah langsung dimasukkan ke dalam liang lahat diiringi doa dan azan. Prosesi pemakaman berjalan lancar dan cepat dengan penerapan protokol kesehatan.

Prosesi pemakaman berlangsung sekitar 10 menit dan dilanjutkan dengan doa bersama. Sedangkan penyalatan jenazah dilakukan pada sore hari.

Baca juga: Hotel Ini Beri Diskon ke Nakes, Nginep Semalam Cuma Rp10.000

Yos mengatakan Prof. Miyasto yang lahir di Salatiga, 25 Desember 1950 merupakan pribadi yang baik dan santun.

“Beliau juga imam masjid di lingkungan rumahya. Insyaallah amal dan ilmu yang diberikan akan mengantar almarhum mendapat amal jariyah ke surga,” tutur Yos.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.