Jateng Dirikan Sentra Vaksinasi di Gradhika, Targetkan 1.000 Orang Divaksin per Hari
Pemerintah Provinsi Jateng membuka Sentra Vaksinasi di Gedung Gradhika Bhakti Praja guna mempercepat vaksinasi Covid-19 di wilayahnya.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendirikan Sentra Vaksinasi di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang.
Sentra Vaksinasi ini dimulai Selasa (8/6/2021) hingga Desember mendatang. Targetnya 1.000 orang mendapat vaksin Covid-19 setiap harinya.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan Sentra Vaksinasi Gradhika didirikan sebagai upaya mempercepat vaksinasi Covid-19. Ia pun berharap percepatan vaksinasi itu bisa membentengi masyarakat di tengah peningkatan kasus Covid-19.
Baca juga: Bantu Penanganan Covid-19 Kudus, Pemprov Jateng Kirim 120 Nakes
“Kita sekarang mau gaspol, jadi setelah kita melihat kondisi apa yang terjadi di beberapa tempat di Jateng,” ujar Ganjar saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Gradhika Bhakti Praja, Senin pagi.
Ganjar mengaku saat ini ada 8 daerah di Jateng yang mengalami lonjakan kasus dan masuk kategori zona merah Covid-19. Kedelapan daerah itu yakni Kudus, Pati, Jepara, Grobogan, Demak, Sragen, Kabupaten Tegal dan Brebes.
Sentra Vaksinasi di Gradhika ditargetkan bisa melakukan vaksinasi kepada 1.000 warga setiap harinya. Prioritas sasaran yang divaksin adalah warga lanjut usia (lansia) berusia 50 tahun ke atas.
“Mudah-mudahan bisa tercapai, khususnya untuk para lansia termasuk pelayan publik sehingga yang usia 50 tahun ke atas silakan ngantre di sini. Tapi harus tertib, harus jaga prokes,” tegas Ganjar.
Untuk mendapat vaksin di Gradhika, masyarakat dituntut persyaratan yang banyak. Masyarakat yang ingin divaksin cukup membawa KTP Jateng.
Antusias
Sementara itu, adanya Sentra Vaksinasi Gradhika disambut antusias warga. Sejumlah warga berdatangan di Gedung Gradhika Bhakti Praja untuk mendapat vaksin Covid-19.
“Pelayanannya bagus. Tadi, jelas dari ke sini harus kemana lancar. Tapi, tadi cetak sertifikatnya agak lama. Vaksin ini untuk kekebalan tubuh, tidak ada rasa pusing setelah divaksin,” papar warga Manyaran, Edwin, 56.
Baca juga:
Hal serupa diungkapkan Denial, 54, warga Semarang Timur itu. Ia menganggap vaksin berguna untuk tubuhnya. “Tapi kalau sudah divaksin ya tetep harus pakai masker, tidak berkerumun dan tetap 5 M. Kan kita sudah lihat contoh pemimpin kita divaksin,” ungkap Denial.
Baca Juga
- Ahmad Luthfi Titip Aspirasi kepada DPD agar Pembangunan Giant Sea Wall Diprioritaskan
- Pemprov Jateng-Uni Eropa akan Tingkatkan Pengembangan Beras Rendah Karbon
- Optimistis! Perputaran uang di Soloraya Great Sale Ditarget Tembus Rp10 Triliun
- Pesta Diskon Soloraya Great Sale Resmi Dibuka! Saatnya Warga Belanja
- Bencana di Jawa Tengah Tinggi, Ahmad Luthfi Tekankan Upaya Pencegahan
- Pemprov Jateng Targetkan Pembangunan Tanggul Laut Demak Dimulai Oktober 2025
- Pemprov Jateng Genjot Perbaikan 17.000 Rumah Tak Layak Huni
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.