Kesaksian Korban Longsor Banjarnegara, Panik dan Lari ke Makam hingga Hutan
Korban longsor Banjarnegara menceritakan detik-detik pelarian ke makam dan hutan saat longsor menerjang desa mereka.
Salah satu korban selamat menceritakan detik-detik longsor di desanya di Banjarnegara. (Istimewa) Semarangpos.com, BANJARNEGARA – Trauma mendalam dirasakan para korban bencana longsor yang terjadi di Desa Pandanarum Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Apalagi suara gemuruh dan amuk longsor yang datang tiba saat longsor datang.
Salah satunya, Sumarti, yang menceritakan nasib tragis yang dialaminya itu dengan menitikkan air mata. Dia tidak menyangka kampung yang ditinggalinya bertahun-tahun, dilanda longsor yang mengancam nyawanya. Bahkan, meluluh-lantahkan rumahnya.
“Waktu kejadian itu terdengar suara gemuruh. Beberapa warga memastikan kondisi daerah atas. Tapi ternyata longsor itu membesar, saya pun lari menyelamatkan diri,” katanya di tempat pengungsian dalam rilis Pemprov Jateng yang diterima Semarangpos pada Rabu (19/11/2025).
Awalnya, dia dan beberapa warga lain berlari ke arah makam dusun setempat. Namun karena situasi semakin memburuk, warga kemudian lari ke arah hutan.
“Setelah sampai di hutan, kami dijemput oleh petugas. Lalu dibawa ke puskesmas dan kemudian di posko pengungsian,” lanjutnya.
Wastinah, korban longsor yang lain juga menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng yang dipimpin Gubernur Ahmad Luthfi dan wakilnya Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) gerak cepat untuk melakukan penyelamatan para korban.
“Saya dijemput di hutan, terus dibawa ke puskesmas dan posko pengungsian. Petugas cepat,” paparnya. Setelah diselamatkan petugas, para warga mendapat pelayanan kesehatan dan juga makanan.
“Ada kesehatan sama makan tiga kali sehari. Menunya sangat layak. Disediakan pengungsian ada tempat tidurnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Luthfi secara langsung meninjau lokasi bencana dan berkoordinasi dengan beberapa pihak. Hal ini dilakukan agar bencana bisa menangani secara tepat dan cepat.
Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian korban terus dilakukan tim SAR. BPBD Jateng dan Kabupaten Banjarnegara, relawan, TNI-Polri, dan Forkopimcam. Mereka juga bergerak cepat mendirikan tenda pengungsian, dapur umum, pos lapangan, serta layanan kesehatan darurat.
Sejumlah kebutuhan mendesak mulai disalurkan, antara lain logistik makanan, selimut dan matras, hygiene kit, family kit, kids wear, air mineral, hingga perangkat ATK, laptop, printer untuk menunjang posko.
“Informasi awal berkembang 800-an masyarakat terdampak. Ada 26 yang masih (terjebak) di hutan karena kejadiannya mendadak. Ada juga yang mungkin tertimbun,” tegas Luthfi.
Menurutnya, pencarian dan upaya penanganan diperkuat bersama Pangdam, Basarnas, dan BNPB.
“Hari ini kami bergerak [pencarian] by name by address. Kita bentuk klaster pengungsi, logistik, sarpras, dan kesehatan agar mobilisasi lebih cepat dan terarah,” ujarnya.
Luthfi menyebut bantuan dari provinsi sudah disiapkan dan dikirim. Pada kesempatan itu, dia mengingatkan masyarakat Jawa Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat banyaknya wilayah yang rawan longsor.
“Jawa Tengah ini minimarket bencana. Ada daerah-daerah tertentu yang harus diantisipasi, Batang, Kendal, Wonosobo, Banjarnegara, Brebes–Bumiayu, Magelang, Temanggung. Potensi gerakan tanah tinggi. Harus ada pencegahan dini,” katanya.
Sebagai informasi, data bantuan yang telah masuk dari OPD dan BUMD Provinsi Jawa Tengah tercatat senilai Rp385,48 juta. Bantuan tersebut meliputi logistik dari Dinas Sosial yang bersumber dari APBN senilai Rp239,35 juta, beras dua ton dari Dinas Ketahanan Pangan senilai Rp27 juta, serta obat-obatan dari Dinas Kesehatan senilai Rp11,91 juta.
Dukungan juga datang dari BUMD Jateng Peduli Bencana, yaitu logistik dari BPR BKK Mandiraja senilai Rp15,5 juta, tiga ton beras dari Bank Jateng senilai Rp45 juta, serta logistik dari BPBD Jateng senilai Rp46,72 juta.
Selain itu, Pemprov Jawa Tengah juga mengalokasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp450 juta, untuk penanganan rumah warga yang tertimbun atau musnah. (NA).
Baca Juga
- Gubernur Ahmad Luthfi Perintahkan Bupati dan Wali Kota di Jateng Petakan Daerah Rawan Bencana
- Dampak Longsor Banjarnegara, Ratusan Hewan Ternak Tertimbun
- Gubernur Ahmad Luthfi Instruksikan Bupati Cilacap Siapkan Lahan Relokasi Warga Terdampak Bencana
- Gubernur Ahmad Luthfi: Borobudur Marathon Jadikan Jateng Ikon Marathon Dunia
- Pemprov Jateng Bangun 10 Embung pada 2025, Ini Lokasinya
- Percepat Tanggulangi Kemiskinan, Gubernur Ahmad Luthfi Gandeng Berbagai Stakeholder
- Ahmad Luthfi Lantik DPD KPPI Jateng: Berikan Edukasi Politik untuk Pemberdayaan Perempuan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.