Kongres Perempuan Jateng I Digelar 2 Hari di Semarang

Semarangpos.com, SEMARANG – Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jawa Tengah, selama dua hari, Senin-Selasa (25-26/11/2019), menggelar Kongres Perempuan Jateng I di Hotel UTC, Jl. Kelud Raya, Kota Semarang, Jateng.

Kongres Perempuan Jateng yang mengusung tema “Menguatkan Kepemimpinan Perempuan untuk Mewujudkan Pemerintahan yang Demokratis, Adil, dan Sejahtera” tersebut diikuti sejumlah organisasi, komunitas, dan elemen terkait, Kongres digelar untuk konsolidasi gerakan sosial untuk mencari solusi bersama.

Dewi Indrajati, steering committee yang juga Kepala Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan DP3AP2KB menjelaskan Kongres Perempuan Jawa Tengah I perlu dilaksanakan untuk memberikan rekomendasi penyelesaian masalah perempuan saat ini.

Di Jawa Tengah, lanjut Dewi, dari tahun 2015 sampai 2019 data DP3P2KB Jawa Tengah mencatat ada 8.640 perempuan yang melaporkan bahwa dirinya mengalami kekerasan berbasis gender. Sementra itu, lebih 50% perempuan kepala keluarga (Pekka) di Jawa Tengah tidak memiliki akta nikah, 78% bercerai karena mengalami KDRT, 40% buta huruf, serta 56% anak mereka tidak memiliki akta kelahiran.

Dewi menyebutkan para peserta Kongres Perempuan Jateng I berasal dari organisasi lintas profesi, agama, OPD terkait, BKOW, GOW, LSM, komunitas, jurnalis, dan elemen terkait sebanyak 750 orang.

Kongres Perempuan itu akan dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sedangkan keynote speech pada stadium general bakal disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Pembicara kunci itu akan memaparkan perspektif perempuan Indonesia dalam pembangunan.

Acara lalu akan dilanjutkan dengan sejumlah seminar dan diskusi tematik untuk memetakan persoalan perempuan sekaligus membuat rekomendasinya.

Kongres Perempuan Jawa Tengah I, sebagai dipublikasikan Kantor Berita Antara, Minggu (24/11/2019), akan menjadi tonggak pelaksanaan kongres selanjutnya sekaligus hasil kongres akan diimplementasikan dalam program jangka pendek dan jangka panjang, sehingga tidak hanya merupakan slogan tetapi realisasi program untuk solusi bersama.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya