Lebaran Dalam Rob, Warga Tambaklorok Tagih Janji Wali Kota Semarang

Warga Kampung Tambaklorok di Kota Semarang harus merayakan momen Lebaran 2021 dalam suasana rumah yang diterjang rob atau luapan air laut pasang.

Lebaran Dalam Rob, Warga Tambaklorok Tagih Janji Wali Kota Semarang Anak-anak di Tambakolorok Semarang tengah bermain di depan rumah yang diterjang rob, Rabu (19/5/2021). (Suara.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Momen Lebaran seharusnya dirayakan dengan penuh suka cita. Namun, tidak bagi warga Tambaklorok, Kota Semarang. Suasana Lebaran dirayakan warga Tambaklorok dalam kondisi rumah dan lingkungan diterjang rob.

Dikutip dari Suara.com, Rabu (19/5/2021), sudah sebulan lebih ribuan warga Tambaklorok diterpa musibah rob.

Perayaan Ramadan dan Idulfitri tahun ini pun terpaksa mereka rayakan dalam kondisi rumah terkena rob.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Belasan Rumah di Tambaklorok Hancur Diterjang Ombak

“Banjir rob sudah lebih dari satu bulan. Aktivitas warga sangat terganggu apalagi saat ini momen Lebaran dan kupatan,” jelas Ketua RW 015 Tambaklorok, Amron.

Amron berharap, kondisi rob di Tambaklorok segera surut dan masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Ia juga menagih janji Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang saat Pilkada beberapa waktu lalu yang berjanji akan memperbaiki sabuk pantai yang  jebol di Tambaklorok.

“Sebelum pemilihan kemarin, dia (Wali Kota Semarang) berjanji akan memperbaiki tanggul laut ketika sudah  terpilih,” ujarnya.

Rata-rata air rob setinggi 30 – 50 sentimeter tersebut hampir melanda seluruh kawasan Kampung Tambaklorok. Sudah lebih dari sebulan air tersebut menggenangi kawasan Tambaklorok. Bahkan, ketika Lebaran kemarin rumahnya tergenang oleh rob selama satu hari.

“Lebaran kemarin itu malah dikasih rezeki. Kita dikasih rezeki rob  sehari penuh,” katanya.

Karena rob tak kunjung surut, beberapa barang elektronik seperti televisi, lemari es, dan lain-lain ikut rusak.

“Makannya warga Tambaklorok itu jarang yang mempunyai lemari agar bisa mudah memindahkan pakaian ketika  rob. Tak harus angkat-angkat lemari,” ucapnya.

Baca jugaKementerian PUPR Proyeksikan 5 Pompa Banjir Semarang Efektif Akhir 2020

Jika dibandingkan  dengan tahun sebelumnya, tahun ini  menurutnya rob lebih parah. Selain disebabkan air laut yang semakin naik, rusaknya sabuk pantai sejak tahun lalu juga memperparah keadaan.

“Kita kan berada di bibir laut ya, jadi rumah kita berhadapan langsung dengan laut,” paparnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.