Manfaatkan Limbah Bonggol Jagung, Begini Cara Semen Gresik Implementasikan Industri Hijau
Pemanfaatan limbah sebagai bahan baku atau bahan bakar alternatif merupakan bentuk komitmen Semen Gresik mendukung program industri hijau.

Semarangpos.com, REMBANG — PT Semen Gresik (PTSG) terus mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif atau alternative fuel & raw material (AFR) sebagai pengganti bahan baku dan bahan bakar utama.
Hal ini dilakukan untuk penghematan sumber daya dan penggunaan bahan baku serta energi yang ramah lingkungan.
Kepala Departemen Produksi dan Pemeliharaan PTSG, Mochmad Syaiful, menjelaskan penggunaan AFR bertujuan sebagai salah satu solusi mengatasi limbah dan meminimalisasi emisi. Selain itu juga mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam tidak terbarukan, dan mengurangi emisi CO2 sehingga berperan menekan pemanasan global.
Baca Juga: Jaga Keselamatan Karyawan, Semen Gresik Gelar Kejar K3
”Pemanfaatan limbah sebagai bahan baku atau bahan bakar alternatif merupakan bentuk komitmen perusahaan mendukung program industri hijau yang ramah lingkungan. Selain itu, mengurangi harga pokok produksi karena membatasi penggunaan bahan bakar utama yaitu batu bara dan solar industri,” kata Syaiful dalam siaran persnya, Senin (7/3/2022).
Peningkatan alternative fuel selama tahun 2021, kata Syaiful, dari sisi subtitusi energi panas atau thermal substitution rate (TSR) naik sebesar 218% jika dibanding 2020. Sedangkan kebutuhan batubara perseroan selama 2021 mampu mencatatkan TSR 122% di atas target.
”Penggunaan alternative fuel tentu menghemat harga pokok produksi karena mengurangi konsumsi bahan bakar utama yaitu batu bara dan solar yang merupakan sumber daya yang tidak terbarukan, serta mengurangi emisi gas khususnya CO2. Hal ini sejalan dengan roadmap perusahaan dalam program konservasi energi,” tegas Syaiful.

Di sisi lain, sambung dia, pendapatan tambahan juga dari program polluter payment yang membakar limbahnya di pabrik milik Semen Gresik. Mereka yang memiliki limbah SBE dan bottom ash bisa memanfaatkan fasilitas pabrik ini untuk memusnahkan kedua material tersebut dalam proses produksi semen.
Baca Juga: Saat Jambu Kristal dan Srikaya Tumbuh Subur di Kawasan Pabrik Semen Gresik Rembang
“Pabrik atau penghasil limbah dapat bersinergi dengan kami atas setiap ton yang dimusnahkan yang kami estimasikan bisa mencapai 40.000 sampai 50.000 ton per tahunnya. Tahun 2021 yang merupakan masa pandemi Covid-19, kami juga telah memusnahkan 32,18 ton limbah medis,” tambahnya.
Syaiful menambahkan beberapa bahan alternatif digunakan Semen Gresik dalam proses produksi. Untuk bahan alternative fuel menggunakan limbah internal seperti oli bekas, filter PPU bekas, dan majun (lap) bekas.
Selain itu juga sudah memanfaatkan limbah bonggol jagung yang banyak diperoleh di Kabupaten Rembang dan limbah sepatu. Sedangkan untuk bahan alternative raw materials menggunakan Spent Bleaching Earth (SBE), De-Oiled Bleaching Earth (DOBE), fly ash, dan bottom ash.
Baca Juga
- Semen Gresik Gelar Simulasi Tanggap Darurat Guna Pastikan Keandalan Penerapan K3
- Kembangkan “Bumi Kartini”, Semen Gresik Sukses Bantu Warga Hasilkan Jutaan Rupiah
- Bantu Warga Terdampak Kekeringan, UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan 500.000 Liter Air di Rembang
- Rayakan HUT ke-6, IIKSG Terus Tumbuh dan Bersinergi Mendukung Kemajuan Semen Gresik
- Semen Gresik Borong 3 Penghargaan dari Ajang ICQCC 2023 di China
- Peringati Sumpah Pemuda, Semen Gresik Ajak Milenial Rembang Peduli Lingkungan
- Semen Gresik Lampaui Target TKDN hingga 101,35%
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.