Memprihatinkan, Kondisi Rumah Yang Ditempati Keluarga di Brebes Ini

Rumah berbahan bambu berukuran 5 meter x 6 meter dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang kondisinya sudah lapuk.

Memprihatinkan, Kondisi Rumah Yang Ditempati Keluarga di Brebes Ini Sekeluarga di Desa Dukuhturi, Brebes, tinggal di gubuk reyot hampir roboh, Jumat (1/10/2021). (Detik.com)

Semarangpos.com, BREBES — Kondisi rumah yang ditempati satu keluarga di Desa Dukuhturi, Kecamatan Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah, sungguh memprihatinkan. Bangunan rumah terbuat dari bambu nyaris roboh.

Pemilik rumah ini Untung Slamet,42, merupakan janda yang ditinggal mati suaminya, Samroni, sejak 10 tahun lalu. Dia tinggal bersama dua anaknya yakni Nur Oktaviani Sari, 18 dan Muhammad Rizki, 10.

Rumah berbahan bambu berukuran 5 meter x 6 meter ini merupakan warisan dari orang tuanya, Tasmi dan Sahidi. Semua dinding rumah itu terbuat dari anyaman bambu yang kondisinya sudah lapuk.

Baca juga: Miris, Keluarga Ini Hidup di Emperan Rumah Tua

Lantai rumah itu juga berupa tanah yang di beberapa bagiannya dilapisi plastik. Sedangkan bagian teras rumahnya hanya setinggi 1,2 meter. Dengan begitu, siapa saja yang hendak memasuki rumah ini harus membungkukkan badannya. Tiang penyangga teras rumah pun tampak miring.

“Kadang jadi buruh cuci, jadi pembantu. Tapi sekarang sudah berhenti,” ujar Untung Slamet ditemui di rumahnya, RT 5/RW 3 Desa Dukuhturi, Kecamatan Ketanggungan, Brebes, Jumat (1/10/2021).

Kebutuhan sehari-hari keluarga ini juga ditopang dari anak sulungnya, Nur yang bekerja sebagai buruh di pabrik garmen. Untung bercerita semasa orang tuanya hidup, mereka rutin mendapatkan bantuan PKH. Bahkan rumah yang dia tinggali sempat terdaftar sebagai penerima rehab dari pemerintah.

Baca juga: Terpapar Covid-19, Puluhan Santri di Kabupaten Semarang Diisolasi

Rumah di Brebes Tak Jadi Direhab

Namun sejak kedua orang tuanya meninggal, semua bantuan itu berhenti. Termasuk soal bantuan rehab rumah yang juga dibatalkan.

“Orang tua dulu dapat PKH, tapi setelah meninggal tidak dapat lagi. Malahan rehab rumah ini juga batal karena bapak ibu meninggal dunia,” terang Untung Slamet.

Keluarga Untung Slamet ini merupakan salah satu keluarga miskin di Desa Dukuhturi, yang masuk dalam kategori desa miskin ekstrem. Kepala Desa Dukuhturi Johan Wahyudi menyebut 5.165 dari 9.651 penduduknya masuk kategori miskin. selain itu ada 361 rumah warganya yang tidak layak huni.

Baca juga: Primbon Jawa: Gibran Rakabuming Sering Kena Fitnah

“Untuk Desa Dukuhturi Kecamatan Ketanggungan untuk jumlah penduduk sekitar 9.651 jiwa. Warga miskin yang terdaftar melalui DTKS [Data Terpadu Kesejahteraan Sosial] sekitar 5.165 jiwa. Untuk Dukuhturi semuanya sekitar 361 rumah tidak layak huni yang terdaftar di kantor Dinperwaskim,” kata Johan.

Johan mengakui desanya masuk dalam daftar 43 desa miskin ekstrem di Brebes. Desa Dukuhturi juga masuk dalam daftar desa intervensi atau pilot project untuk program penanganan kemiskinan oleh Pemkab Brebes.

“Kemarin dapat program BSPS dari Ibu Mitha, Anggota DPR RI untuk 14 unit rumah tidak layak huni. Kami berharap rumah tidak layak ini bisa terus tertangani karena jumlahnya sangat banyak,” harapnya.

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.