Muktamar Muhammadiyah & Aisyiyah di Solo Bakal Dimeriahkan Pawai Seni Budaya
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meminta Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar Aisyiyah yang digelar di Solo, Juli nanti, disisipi acara seni dan budaya.
Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) siap menyukseskan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan berlangsung di Kota Solo, 1-5 Juli mendatang.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, bahkan siap membantu terkait hal teknis yang diperlukan seperti peminjaman Stadion Manahan sebagai lokasi pembukaan, Stadion Sriwedari sebagai tempat taaruf dan pameran, serta kebutuhan lain seperti akomodasi dan transportasi.
“Kami menyambut gembira atas penyelenggaraan event nasional ini di Solo. Pemprov Jateng siap membantu dan mendukung suksesnya muktamar ini. Selain Muktamar Muhammadiyah, juga digelar Muktamar Aisyiyah. Jadi banyak isu perempuan dan anak yang dibicarakan,” ujar Ganjar saat menerima kunjungan Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, di Puri Gedeh, Kota Semarang, Rabu (5/2/2020).
Muhammadiyah Jateng Tak Ingin Sertifikasi Dai Diwajibkan
Menurut Ganjar, Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ini akan dihadiri lebih dari satu juta orang. Hal itu pun dipastikan akan menggeliatkan ekonomi di wilayah Soloraya.
Maka dari itu, Ganjar pun meminta kepada panitia agar muktamar nantinya turut melibatkan masyarakat melalui acara seni budaya dan UMKM.
“Kalau bisa UMKM lebih banyak dilibatkan. Lalu waktu penutupan mungkin bisa digelar acara pawai seni-budaya di CFD Solo, karena saya lihat di sana itu sangat bagus,” pinta Ganjar.
Muhammadiyah Jateng Berbondong-Bondong Bermunajat di Simpang Lima
Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan Muktamar ke-48 Muhammadiyah menggambil tema “Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta”. Sementara untuk Muktamar Aisyiyah mengambil tema senada yakni, “Perempuan Berkemajuan, Mencerahkan Bangsa”.
Ia menyebutkan peserta yang hadir dalam acara muktamar itu kemungkinan 3.000 peserta Muktamar Muhammadiyah, 2.800 peserta Muktamar Aisyiyah, dan lebih dari satu juta peserta penggembira dari berbagai daerah di Indonesia.
“Peserta penggembira ini biasanya datang saat pembukaan, terus pelesiran. Jumlah itu [1 juta orang] berdasar pengalaman muktamar sebelumnya di Yogyakarta,” ujar Haedar.
Baca Juga
- Keren, Semen Gresik Raih Predikat Pelaksana Terbaik 2 CSR Awards 2023 dari Pemprov Jateng
- Penyerahan Pengelolaan Pasar Desa jadi Tantangan Agar BUM Desa Profesional
- DPRD Jateng Dorong Masyarakat Manfaatkan Kecanggihan Teknologi untuk Hal Produktif
- 25 Orang Lolos Tes Potensi Calon Anggota Komisi Informasi Jateng
- Kasus Korupsi Bank Jateng, Gubernur Diminta Bertindak
- Waduh! Ribuan Vaksin AstraZeneca di Kudus Dikembalikan
- Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak Dimulai 24 Desember, Jateng Kapan?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.