Muncul Klaster PTM di Jateng, 69 Orang Terkonfirmasi Covid-19

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengungkapkan munculnya klaster penularan Covid-19 dari kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Muncul Klaster PTM di Jateng, 69 Orang Terkonfirmasi Covid-19 Ilustrasi pembelajaran tatap muka. (Dok. Semarangpos.com)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah memunculkan klaster atau kasus baru penularan Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng).

Catatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, total ada sekitar 69 kasus baru Covid-19 yang ditemukan dari kegiatan PTM di sekolah yang mulai digelar sejak 30 Agustus 2021 lalu.

Dari 69 kasus itu, paling banyak terjadi di sebuah madrasah tsanawiyah (Mts) di wilayah Kabupaten Jepara.

Baca juga: Jateng Segera Bentuk Brinda, Ini Fungsinya

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, membenarkan adanya penemuan kasus Covid-19 dari klaster PTM atau klaster sekolah itu.

Meski demikian, ia memastikan kasus tersebut sudah ditangani secara intensif. Salah satunya dengan menutup sekolah yang menjadi klaster penularan Covid-19.

“Beberapa kejadian klaster sekolah memang terjadi di Jateng, salah satunya di Mts Jepara itu. Ada 28 orang yang terdeteksi Covid-19, 25 siswa dan 3 guru. Saya sudah komunikasi ke Kemenag [Kementerian Agama] agar sekolahnya ditutup, jangan sampai kita jadi stempel gagal [pelaksanaan PTM],” ujar Ganjar seusai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa (21/9/2021).

Selain di Jepara, Ganjar juga mendapat laporan adanya kasus penularan Covid-19 di lingkungan sekolah di Kabupaten Blora.

Meski demikian, Ganjar memastikan jika penularan Covid-19 di sekolah di Blora tersebut bukan berasal dari kegiatan tatap muka atau PTM.

“Saya sudah cek yang di Blora. Saya sudah kontak Bupati, ternyata klaster di sana itu bukan karena PTM, tapi persiapan. Sebelum PTM, dilakukan skrining dan ditemukan ada yang terpapar,” ujar Ganjar.

Apresiasi

Senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr. Yulianto Prabowo, yang justru memuji langkah sekolah di Blora yang menggelar testing Covid-19 sebelum menggelar PTM.

“Kita justru apresiasi itu [kasus penularan di Blora]. Mereka ada inisiatif melakukan skrining sebelum menjalani PTM. Itu sebagai langkah pencegahan dan antisipasi penularan. Itu bagus, harusnya jadi contoh semua daerah,” tutur Yulianto.

Baca juga: Brebes Kembali PPKM Level 4, Ganjar: Mungkin Tidak Disiplin

Yulianto mengatakan dari hasil pemeriksaan tersebut setidaknya ditemukan 40 orang yang terpapar Covid-19 dari 8 sekolah di Blora. Dari 40 orang yang terpapar Covid-19 itu mayoritas merupakan orang dewasa, atau guru dan bukan siswa.

“Jadi bukan karena PTM, karena yang terpapar itu guru semua,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.