Pemerintah Terapkan Larangan Mudik, Jumlah Pemudik di Jateng Capai 600.000 Orang

Meski pemerintah telah menerapkan larangan mudik Lebaran 2021, pemudik yang lolos ke Jawa Tengah atau Jateng mencapai 600.000 orang.

Pemerintah Terapkan Larangan Mudik, Jumlah Pemudik di Jateng Capai 600.000 Orang Ilustrasi foto pemudik. (Dok. Antara)

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah memang telah mengeluarkan larangan mudik pada Lebaran 2021. Meski demikian, bukan berarti tidak ada warga yang melakukan mudik pada Lebaran kali ini.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, bahkan menyebut pada musim mudik kali ini masih ada pemudik yang masuk ke wilayahnya.

Ganjar mengatakan evaluasi sementara terkait arus mudik dan balik Idulfitri 1442 Hijriah secara keseluruhan orang yang datang, baik menggunakan izin maupun menerobos mencapai 600.000 orang. Jumlah ini lebih sedikit dibanding tahun lalu yang mencapai 1 juta pemudik.

Baca juga: H-3 Lebaran Lalu Lintas di Jateng Lenggang, 1.283 Pemudik Jalani Rapid Test Antigen

“Tentu saja arus balik ini juga jadi catatan kita agar semua dalam kontrol yang ketat. Tidak hanya soal kemacetan dan keamanan, tapi juga kesehatan. Maka di beberapa titik tetap saja random sampling test, khususnya rapid test antigen,” ujar Ganjar saat menghadiri halalbilalal di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (17/5/2021).

28 Pemudik Positif Covid-19

Ganjar tidak menampik adanya temuan warga positif Covid-19 saat arus mudik. Data sementara yang terkumpul ada sekitar 28 orang yang kedapatan positif Covid-19 pasca-rapid test antigen di jalur penyekatan.

“Ada. Datanya kemarin terus muncul, saya belum update tetapi beberapa waktu lalu, tepatnya satu pekan lalu ada sekitar 28 orang. Sampai dengan tadi dilaporkan di Banyumas menemukan tidak sampai 10 orang,” katanya.

Untuk mengantisipasi potensi peningkatan kasus Covid-19 pasca-Lebaran, Ganjar sudah meminta kepada seluruh kepala daerah agar meningkatkan kewaspadaan. Begitu juga dengan penyiapan tempat isolasi, baik isolasi mandiri maupun isolasi dan ICU di rumah sakit. Penyiagaan tersebut dilakukan selama 14 hari ke depan.

Baca juga: Masuk Semarang, Kendaraan Pemudik Wajib Lakukan Ini

“Tempat isolasi dan rumah sakit saya minta untuk standby. Kami minta paling tidak selama 14 hari ke depan SDM siap, khususnya pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan pelayanan medis harus siap. Tempat isolasi disiapkan baik yang di rumah sakit maupun mandiri agar kita siap siaga kalau ada peningkatan,” ungkapnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.