Pemotongan Insentif Nakes di Kudus Masih Misteri, Polda Jateng Kumpulkan Bukti

Kasus dugaan pemotongan insentif tenaga kesehatan atau nakes di RSUD Loekmono Hadi, Kabupaten Kudus, saat ini ditangani Polda Jateng.

Pemotongan Insentif Nakes di Kudus Masih Misteri, Polda Jateng Kumpulkan Bukti Ilustrasi nakes. (Dok. Solopos.com)

Semarangpos.com, SEMARANG — Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) masih belum bisa memastikan adanya unsur pidana dalam kasus dugaan pemotongan insentif tenaga kesehatan di RSUD Loekmono Hadi, Kabupaten Kudus.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Iqbal Alqudusy, mengaku saat ini kasus tersebut memang sudah ditangani Polda Jateng.

Kendati demikian, penyidik Polda Jateng masih dalam tahap mengumpulkan bukti-bukti dan meminta keterangan saksi.

Baca juga: Meresahkan! Polisi Tembak Pelaku Pelemparan Kaca Truk di Semarang Raya

“Kami baru dalam tahap mengumpulkan bukti-bukti. Apakah nantinya memenuhi unsur [pidana] atau tidak. Hasilnya nanti akan kami umumkan melalui hasil gelar perkara,” ujar Iqbal dalam keterangan tertulis kepada Semarangpos.com, Selasa (24/8/2021).

Informasi yang diterima Semarangpos.com, total sudah ada enam nakes di RSUD Loekmono Hadi yang diperiksa Polda Jateng terkait kasus dugaan pemotongan insentif tersebut.

Dirut RSUD Loekmono Hadi, Abdul Aziz Achyar, menegaskan jika pemotongan insentif nakes bukanlah kebijakan direksi.

Hal itu dikarenakan dana insentif itu ditransfer langsung ke rekening masing-masing nakes.

Iuran Sukarela

Meski demikian, Azis membenarkan jika ada iuran sukarela untuk berbagi kepada rekan kerja yang bukan kategori nakes penerima insentif.

Ide itu muncul atas inisiatif nakes sendiri untuk diberikan ke nakes lain yang tidak menerima insentif.

“Prinsipnya mereka memang memiliki niat baik. Akan tetapi, kami tetap mendukung niat Polri apakah ada niat paksaan atau tidak,” ujar Azis dikutip dari antaranews.com.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, 216 Pasar Tradisional Jateng Ditata Ulang

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengaku belum mendapat laporan terkait adanya pemotongan insentif nakes. Ia pun meminta aparat kepolisian menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas.

“Belum, saya belum dapat laporan ada pemotongan insentif itu. Enggak boleh itu. Masak insentif nakes kok dipotong,” jelas Ganjar saat dijumpai Semarangpos.com di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Senin (23/8/2021) malam.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.