Pemprov Jateng Jelaskan Manfaat Program Pesantren Obah
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, mengatakan, dalam Pesantren Obah, salah satunya terdapat program beasiswa kuliah ke luar negeri untuk santri. Kemudian insentif penghafal Al-Qur'an, insentif guru agama, hingga bantuan sarana dan prasarana tempat ibadah.

Semarangpos.com, KENDAL — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus menyosialisasikan program Pesantren Obah untuk penguatan pendidikan di pondok pesantren.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, mengatakan, dalam Pesantren Obah, salah satunya terdapat program beasiswa kuliah ke luar negeri untuk santri. Kemudian insentif penghafal Al-Qur’an, insentif guru agama, hingga bantuan sarana dan prasarana tempat ibadah.
“Ini sebagai bentuk dukungan Pemprov Jateng, akan pendidikan yang berbasis keagamaan,” katanya saat menghadiri Haul ke-30 Almarhum Almaghfurlah KH Nor Chozin, dan Haflah Khotmil Qur’an ke 19 Ponpes Nurul Qur’an, di Halaman Masjid Al Muttaqin, Sukolilan, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Rabu (25/6/2025).
Gus Yasin sapaan akrab Wagub Jateng, mengatakan untuk beasiswa kuliah santri akan ada tim seleksi. Tim terdiri dari beberapa pihak, termasuk dari kalangan pondok pesantren.
Adapun tujuan dari program beasiswa santri untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penguatan karakter manusia dari pondok pesantren.
“Nanti ilmu yang didapat (dari kuliah) harus diabdikan kembali mulai dari pondok pesantren,” ucapnya.
Program lain yang terus disosialisasikan Taj Yasin, yakni insentif bagi santri penghafal Al-Qur’an.
Dikatakannya, atas nama pribadi dan Pemprov Jateng senang akan banyaknya santri penghafal Al-Qur’an. Hal itu sebagai pondasi penguatan keimanan secara spiritual.
“Semoga berkah dari menghafal Al-Qur’an sebagai bisa juga didapatkan banyak pihak, termasuk Pemprov Jateng dalam menjalankan tugasnya,” ucap sosok asal Kabupaten Rembang tersebut.
Lebih lanjut, kata Taj Yasin, mengenai program pemberian insentif untuk guru agama, segera disempurnakan. Diharapkan bisa direalisasikan pada 2026.
Insentif itu, kata Taj Yasin, sebagai apresiasi untuk guru-guru agama yang punya peran menjadi bentengnya pendidikan.
“Para guru agama inilah yang berperan mewujudkan kerukunan masyarakat,” katanya.
Dikatakan Taj Yasin, dari kerukunan masyarakat maka kondusivitas yang terjadi akan memicu gerak perekonomian. Contohnya, kata dia, iklim penanaman modal di Jateng diharapkan akan berjalan lancar sebagai salah satu instrumen penggerak perekonomian. Taj Yasin bilang, dimulai dari hal itu maka diharapkan akan membantu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang bakal digunakan untuk pembangunan di Jateng. (NA)
Baca Juga
- Ahmad Luthfi Titip Aspirasi kepada DPD agar Pembangunan Giant Sea Wall Diprioritaskan
- Pemprov Jateng-Uni Eropa akan Tingkatkan Pengembangan Beras Rendah Karbon
- Optimistis! Perputaran uang di Soloraya Great Sale Ditarget Tembus Rp10 Triliun
- Pesta Diskon Soloraya Great Sale Resmi Dibuka! Saatnya Warga Belanja
- Pemprov Jateng Anggarkan Miliaran Rupiah Untuk Beasiswa Anak Keluarga Miskin
- Luncurkan Selamatkan Pesisir Jawa Tengah, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Rawat Mangrove
- Jateng Fair 2025 Resmi Dibuka, Ini Harapan Gubernur Ahmad Luthfi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.