Pengembangan Kawasan Colomadu Karanganyar Bakal Seperti Solo Baru
Pengembangan Colomadu, menjadi kawasan bisnis dan perdagangan di Karanganyar, karena dekat dengan bandara dan akses jalan tol
Semarangpos.com, SOLO – Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, Pemkab merencanakan pengembangan Colomadu menjadi kawasan bisnis dan perdagangan, seperti layaknya Solo Baru yang berada di Kabupaten Sukoharjo.
“Arahnya pengembangan kawasan Colomadu, Karanganyar menjadi pusat bisnis dan perdagangan. Ya seperti Solo Baru di Sukoharjo,” jelas Juliyatmono saat berbicara di Solopos talkshow virtual, Menuju Karanganyar Maju dan Berdaya Saing, Rabu (14/7/2021) malam.
Hadir pula dalam talkshow virtual tersebut, Ketua DPRD Karangnyar, Bagus Selo, Direktur UT Surakarta, Yulia Budiwati dan Deputi Branch Head JNE, Agus Yunanto. Talkshow yang dipandu Pemimpin Redaksi Solopos Media Group, Rini Yustiningsih. Didukung Artugo, JNE Express, Universitas Terbuka Surakarta, Prodia, Sharp, dan Nasmoco Ring Road Solo.
Baca juga: Upaya Bupati Wujudkan Karanganyar Maju dan Berdaya Saing
Apa yang disampaikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono soal Colomadu sebagai jawaban dari salah satu pertanyaan dalam talkshow virtual yang dilaksanakan live di akun Youtube SoloposTV. Juga di Instagram dan Facebook Solopos, Rabu malam.
“Pengembangan Colomadu, menjadi kawasan bisnis dan perdagangan karena dekat dengan bandara dan akses jalan tol. Sehingga ini diharapkan menarik investor untuk berbisnis di kawasan tersebut,” tambah Juliyatmono.
Selain itu, lanjut Juliyatmono, keberadaan De Tjolomadu menjadi penunjang pengembangan kawasan Colomadu, Karanganyar. Karena bangunan milik BUMN itu bisa menjadi ruang pamer produk perusahaan. Termasuk jadi lokasi pertemuan para pebisnis.
Baca juga: Seluruh Exit Tol Jateng Ditutup, Ganjar: Ini Bukan Upaya Lockdown
Pengembangan Kawasan Colomadu
Kendati demikian, menurut Juliyatmono, ada kendala untuk pengembangan Colomadu sebagai kawasan bisnis dan perdagangan di Karanganyar. Yakni luas tanah yang dibutuhkan pengembangan kawasan tersebut sangat terbatas.
“Kemudian sejumlah bangunan dikuasai BUMN sehingga perlu koordinasi lebih lanjut untuk pengembangan Colomadu. Kendala lainnya yakni adanya pandemi Covid-19, semoga setelah pandemi selesai bisa langsung gas,” kata Juliyatmono.
Baca juga: Pendidikan Untuk Mendukung Wisata, Pertanian, Industri di Karanganyar
Mengenai adanya kendala pengembangan Colomadu sebagai kawasan bisnis dan perdagangan di Karanganyar juga disampaikan Ketua DPRD, Bagus Selo. Menurut dia, selain luas tanah dan pengelolaan bangunan oleh BUMN, juga soal kepemilikan tanah.
“Permasalahannya di Colomadu masih banyak tanah milik perseorangan yang belum dioptimalkan pembangunannya. Beruntung ada De Tjolomadu yang menjadi daya tarik dalam pengembangan kawasan tersebut,” tambah Bagus Selo.
Kendati demikian, lanjutnya, Pemkab Karanganyar dan DPRD siap mewujudkan visi misi menjadikan Colomadu sebagai kawasan bisnis dan perdagangan. Dengan tetap menjaga area hijau dan terbuka di wilayah tersebut.
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.