Pulang Ziarah, Minibus Rombongan Guru SD dari Demak Terguling

Minibus berisi rombongan guru SD dari Demak tersebut baru saja mengunjungi Astana Giribangun di Matesih, Karanganyar sebelum akhirnya terguling.

Pulang Ziarah, Minibus Rombongan Guru SD dari Demak Terguling Warga mengamati minibus yang terguling di pekarangan warga di Dusun Merakan, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (16/10/2021). (Semarangpos.com/Akhmad Ludyanto)

Semarangpos.com, KARANGANYAR— Sebuah minibus yang mengangkut 14 orang asal Demak terguling ke sebuah pekarangan warga di Dusun Merakan, Desa Girulayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (16/10/2021).

Rombongan adalah para guru SD Beleromo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak. Mereka terdiri atas 9 orang dewasa, 4 anak-anak dan 1 anak balita. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun sebagian mengalami luka-luka. Mereka sempat dilarikan ke Puskesmas Matesih, namun kemudian dirujuk ke RSU PKU Muhammadiyah Karanganyar.

Informasi yang dihimpun Koran Solo dari lokasi kejadian menyebutkan kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu rombongan baru saja mengunjungi Astana Giribangun di Matesih. Sedianya rombongan yang menumpang Isuzu Elf berwarna putih berpelat nomor H 1198 JE itu akan melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya. Yakni wisata air terjun Jumok di Kecamatan Ngargoyoso.

Baca juga; Dampak Kekeringan, Warga Tiga Desa di Sragen Kesulitan Air Bersih

Belum jauh dari Astana Giribangun, mobil melaju di tanjakan Desa Girilayu. Karena tidak kuat menanjak, mobil kemudian terhenti dan meluncur mundur sehingga terguling ke pekarangan warga sedalam sekitar 5 meter.

“Tadi tidak kuat nanjak, sehingga kemudian ngglondor dan terguling. Warga yang mengetahui kejadian langsung menolong para penumpang. Sebagian lainnya menghubungi sukarelawan Religi [Relawan Lintas Giribangun] untuk meminta pertolongan dan diteruskan kepada sukarelawan lainnya,” ujar Ketua Religi Suyono didampingi anggotanya, Fendi Setiawan.

Sementara itu, sopir minibus, Fitrianto, 33 saat ditemui Koran Solos di RSU PKU Muhammadiyah mengakui bahwa sebelum terguling, mobil tidak kuat menanjak. Karena kurang ancang-ancang. Ia mengaku baru kali pertama melintasi jalan di Desa Girilayu yang banyak tanjakan.

“Saya baru pertama lewat sini. Makanya kami berpatokan kepada peta Google Maps. Kami semua sempat ragu-ragu saat ada persimpangan jalan, mau lewat kiri atau kanan. Lalu kita memutuskan lewat salah satunya, ternyata sudah dekat dengan tanjakan,” ujarnya.

Baca juga: Blar! Tas Isi Bondet Meledak, Empat Anak di Pasuruan Terluka

Minibus Mundur dan Terguling

Akibatnya, lanjut Fitrianto, ia terlambat mengganti persneling ke gigi rendah sehingga mobil terhenti di tanjakan. “Karena tidak kuat, mobil berhenti lalu tiba-tiba mundur dan terguling,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu penumpang, Bono Prasetyo mengatakan rombongan itu berangkat dari Demak sekitar pukul 09.00 WIB. Ia dan teman-teman guru SD ini sedianya akan mengunjungi dua lokasi yakni Astana Gribangun dan air terjun Jumok.

“Kami rencananya memang hanya ke 2 tujuan itu. Tapi baru saja dari Giribangun, tiba-tiba mobil tak kuat menanjak dan akhirnya terjadi kecelakaan itu,” ujarnya.

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.