Sejumlah Baliho Kepak Sayap Puan Maharani Diturunkan, Ada Apa?

Sejumlah baliho kepak sayap kebhinekaan Puan Maharani di Kota Solo diturunkan dan digantikan dengan baliho lain. Salah satunya di Nusukan.

Sejumlah Baliho Kepak Sayap Puan Maharani Diturunkan, Ada Apa? Baliho acara Solo Great Sale terpampang di pinggir Jl Kapten Piere Tendean Nusukan, Banjarsari, Minggu (3/10/2021). Baliho tersebut menggantikan baliho Kepak Sayap Kebhinekaan Puan Maharani. (Solopos/Kurniawan)

Semarangpos.com, SOLO — Sejumlah baliho bertuliskan Kepak Sayap Kebhinekaan dan bergambar Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang semula terpasang di berbagai lokasi strategis di Kota Solo mulai diturunkan.

Pantauan Semarangpos.com, beberapa waktu terakhir, baliho Puan Maharani di Jl Kapten Piere Tendean, Nusukan, tepatnya di utara Jembatan Keris, sudah diturunkan. Lokasi papan baliho berukuran sekitar 2 meter x 3 meter persegi itu kini diganti baliho Solo Great Sale (SGS) 2021.

Penggantian baliho Puan dengan baliho SGS baru dilakukan beberapa hari terakhir. Pergantian baliho Puan juga terjadi di Jl Ki Mangun Sarkoro dekat Jembatan Komplang. Baliho tersebut juga diganti dengan baliho SGS.

Baca Juga: Satpol PP Semarang Bongkar Lapak Pedagang di Depan Pasar Simongan

Hanya saja tidak semua baliho Puan Maharani di Solo diturunkan. Seperti baliho Puan yang terpampang di Simpang Lima Sumber, Banjarsari. Hingga Minggu (3/10/2021) malam, baliho itu masih terpasang.

Bos Gage Design, Bambang Nugroho, sebagai salah satu biro iklan yang dipercaya membuat dan memasang baliho itu, saat dimintai tanggapan, Senin (4/10/2021), mengonfirmasi sebagian baliho Puan memang sudah diturunkan.

Tapi menurutnya tidak semua baliho Puan diganti. ”Tidak semua diganti,” tuturnya. Saat hendak dimintai keterangan lebih lanjut, Bambang Gage, panggilan akrabnya, tidak mau berkomentar.

Baca Juga: Terpapar Covid-19, Puluhan Santri di Kabupaten Semarang Diisolasi

Baliho Puan Maharani di Saat Pandemi

Pada sisi lain, Dosen Komunikasi Universitas Boyolali, Roso Prajoko, mengapresiasi penurunan baliho kepak sayap kebhinekaan Puan Maharani di beberapa lokasi Kota Solo.

Menurutnya, penurunan baliho Puan itu sebagai bentuk tanggung jawab moral politikus PDIP tersebut di tengah kondisi pandemi. Apalagi sebelumnya menjamurnya baliho Puan menuai kritik.

“Sebelumnya sempat jadi polemik, disebut tidak sensitif, sampai ada aksi coret-coret meski acak. Tapi itu bentuk proses rakyat kecil kepada pejabat negara, dalam hal ini Mbak Puan. Saya mendukung penurunan baliho itu,” ujarnya.

Baca Juga: Sadis, Sejoli di Semarang Bunuh Bayi Di Dalam Toilet

Menurut Roso, belum saatnya pejabat negara atau petinggi parpol melakukan manuver politik saat ini. Sebab agenda Pemilu 2024 masih jauh dan rakyat masih dalam masa sulit akibat pandemi Covid-19 yang belum selesai.

“Seharunya fokus membantu rakyat kecil untuk bangkit. Tidak ada gunanya bila manuver politik dilakukan sekarang ini. Yang terpenting mendorong rakyat untuk bangkit,” jelasnya.

Roso juga berharap penurunan baliho Puan Maharani di Solo diikuti penurunan baliho lain yang bergambar pimpinan parpol atau kandidat capres-cawapres. Mereka diserukan untuk fokus dengan kerja-kerja nyata membantu masyarakat.

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.