Vaksinasi Lansia di 10 Daerah di Jateng Lambat, Boyolali Paling Disorot
Dinas Kesehatan Jawa Tengah atau Dinkes Jateng menyebut pelaksanaan vaksinasi untuk lansia di sejumlah daerah di Jateng kurang maksimal.

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Kesehatan Jawa Tengah atau Dinkes Jateng menyebut pelaksanaan vaksinasi bagi warga lanjut usia (lansia) di kabupaten/kota se-Jateng belum berjalan maksimal.
Padahal, sejak 3 Maret lalu, Pemprov Jateng telah mengubah prioritas vaksinasi kepada kelompok lansia.
“Kita ingatkan sudah ada kebijakan untuk memprioritaskan lansia dalam vaksinasi. Ini karena secara proposional jumlah lansia lebih banyak. Setelah itu [lansia] selesai, baru pelayanan publik,” kata Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, saat dijumpai wartawan di Kantor Pemprov Jateng, Kota Semarang, Kamis (25/3/2021).
Yulianto menyebut setidaknya ada 10 kabupaten/kota di Jateng yang masih minim dalam memprioritaskan vaksin Covid-19 bagi lansia. Ke-10 kabupaten/kota itu yakni Boyolali, Brebes, Kebumen, Kabupaten Pekalongan, Batang, Rembang, Sragen, Wonogiri, Blora, dan Jepara.
Baca juga: Masih Pandemi, Dugderan di Semarang Bakal Digelar
Sedangkan daerah tergolong tinggi atau telah melakukan vaksinasi di atas 25% dari total jumlah lansia di daerahnya antara lain Kota Magelang, Salatiga, Solo, dan Kota Semarang.
“Itu [prioritas vaksin bagi lansia] pedoman baru, tolong dilaksanakan! Sehingga daerah yang masih rendah harus dilakukan percepatan. Targetnya, vaksinasi lansia sudah selesai sebelum Juni,” tegas Yulianto.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, mengatakan dari sekian banyak daerah yang menjadi sorotan terkait lambatnya vaksinasi lansia adalah Kabupaten Boyolali.
“Di Boyolali vaksinasi masih diprioritaskan bagi petugas layanan publik. Itu memang benar. Tapi, kita harus punya hitung-hitungan prioritas. Pelayan publik berapa? Lansia berapa?” kata pria yang karib disapa Gus Yasin itu.
Tracing Turun
Dalam kesempatan itu, Gus Yasin juga menyoroti turunnya tracking kontak pasien Covid-19 di Jateng. Ia pun meminta pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan tracing dan menggencarkan kembali penegakan protokol kesehatan.
“Vaksinasi jangan sampai melalaikan protokol kesehatan dan penanganan Covid-19. Tracking mengalami penurunan, saya minta ditingkatkan lagi,” tegas Gus Yasin.
Baca juga: Banyak Pedagang Pasar di Tegal Tolak Vaksin Covid-19
Putra almarhum Kiai Maimoen Zubair itu juga mengakui jika saat ini penambahan kasus Covid-19 di Jateng terus menurun. Namun, tingkat kematian masih terbilang tinggi.
Data terbaru yang tercantum di situs web corona.jatengprov.go.id menyebut hingga saat ini kasus kumulatif Covid-19 di Jateng mencapai 168.598. Perinciannya, kasus aktif mencapai 5.630 orang, kasus sembuh 152.374, dan kasus kematian mencapai 10.621.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Penyerahan Pengelolaan Pasar Desa jadi Tantangan Agar BUM Desa Profesional
- DPRD Jateng Dorong Masyarakat Manfaatkan Kecanggihan Teknologi untuk Hal Produktif
- 25 Orang Lolos Tes Potensi Calon Anggota Komisi Informasi Jateng
- Waduh! Ribuan Vaksin AstraZeneca di Kudus Dikembalikan
- Hadapi Omicron, Epidemiologi: Lansia Butuh Vaksinasi Booster
- Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak Dimulai 24 Desember, Jateng Kapan?
- Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, Pemprov Jateng Kirim Bantuan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.