Viral Video Imbauan Larangan Hamil di Semarang saat Pandemi Covid-19, Ini Jawaban Dinkes…

Video imbauan larangan hamil saat masa pandemi Covid-19 di Kota Semarang yang disampaikan petugas kesehatan viral di media sosial.

Viral Video Imbauan Larangan Hamil di Semarang saat Pandemi Covid-19, Ini Jawaban Dinkes… Tangkapan layar video imbauan larangan hamil di Semarang. (Istimewa-Whatsapps)

Semarangpos.com, SEMARANG – Video imbauan terkait larangan hamil bagi warga Kota Semarang saat pandemi virus corona atau Covid-19 viral di media sosial (medsos).

Video berdurasi 55 detik itu memperlihatkan seorang petugas perempuan dari Puskesmas Purwoyoso Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang yang sedang menyampaikan kepada warga, khususnya ibu-ibu untuk tidak hamil di masa pandemi Covid-19.

Imbauan larangan hamil kepada warga di Semarang itu disampaikan petugas perempuan tersebut mikrofon dari dalam mobil puskesmas keliling.

Bu, kami dari Puskesmas Purwoyoso Dinas Kesehatan Kota Semarang ingin mengimbau untuk ibu-ibu di Kelurahan Purwoyoso, khususnya di RW 03 untuk jangan hamil dulu nggih di masa pandemi ini. Ingat, hamil muda itu rawan dan banyak keluhan. Daya tahan tubuh ibu-ibu nanti bisa turun. Ibu-ibu bisa mual, muntah, dan terserang Covid-19. Tunda hamil dulu, kawin boleh, nikah boleh, tapi hamil jangan. Ingat ya ibu-ibu, tunda dulu, bapak-bapaknya ditahan dulu nggih. Boleh nikah, boleh kawin asal pakai kontrasepsi,” imbau petugas perempuan itu melalui pengeras suara.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Himbauan Puskesmas Puroyoso Dinas Kesehatan Semarang di masa pandemi Covid-19 . Jangan hamil dulu nggih… . 🎥 WA 🎼 sound effect @mamauthe

Sebuah kiriman dibagikan oleh kabare boyolali (@kabareboyolali) pada

Menanggapi video imbauan larangan hamil saat pandemi Covid-19 yang viral itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Semarang, Moch Abdul Hakam, membenarkan jika perempuan yang terekam video itu merupakan petugas survielans kesehatan (Gasurkes) KIA Kota Semarang.

Meski demikian, Hakam menyayangkan apa yang disampaikan petugas tersebut. Ia menilai imbauan itu tidak tepat penyampaiannya sehingga menimbulkan salah persepsi.

“Kami akui bahasa sosialisasi petugas kami terlalu apa adanya. Hal itu menjadi koreksi kami kedepan dalam melakukan sosialisasi. Tapi, pada dasarnya tidak ada maksud apa pun selain memberikan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat,” ujar Hakam saat dihubungi Semarangpos.com, Selasa (26/5/2020).

Imbauan BKKBN

Hakam mengatakan terkait sosialisasi tunda kehamilan tersebut sebenarnya meneruskan imbauan dari BKKBN yang meminta tunda kehamilan selama pandemi Covid-19.

“Penundaan kehamilan bertujuan untuk menghindari komplikasi kehamilan dan kelahiran selama pandemi,” terang Hakam.

Hakam pun meminta maaf jika ada yang kurang berkenan dengan video viral imbauan petugas Puskesmas Purwoyoso itu. Meski demikian, ia meminta masyarakat, khususnya ibu hamil tidak perlu khawatir.

“Sampai saat ini belum ada bukti janin yang ada di dalam kandungan bisa tertular dari ibu yang positif Covid-19. Namun, upaya pencegahan harus terus dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selalu gunakan masker saat keluar rumah dan tetap jaga jarak aman,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Hakam meminta kepada wanita yang tengah hamil untuk melakukan rapid test maupun swab test.

“Jadi, kami minta jika kehamilan sudah memasuki trimester ketiga, ibu hamil bisa melakukan tes agar saat persalinan lebih aman,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.