Wadul ke Ketua DPRD Jateng, Dokter di Semarang Tak Mau Gaji ASN Dipotong 50%

Seorang dokter di Semarang mengadu ke Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto, agar gaji sebagai ASN tidak dipotong untuk penanganan Covid-19.

Wadul ke Ketua DPRD Jateng, Dokter di Semarang Tak Mau Gaji ASN Dipotong 50% Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto (kedua dari kiri), menyerahkan bantuan APD ke tenaga kesehatan di Puskesmas Lerep, Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (13/5/2020). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG — Usulan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, agar penghasilan atau gaji aparatur sipil negara atau ASN dipotong 50% untuk penanganan pandemi Covid-19 masih menuai kontroversi.

Sejumlah ASN menolak dengan tegas usulan Gubernur Ganjar tersebut. Tak terkecuali ASN yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga kesehatan di Kabupaten Semarang.

Salah satu yang menolak usulan Ganjar itu adalah dr. Siti Wulandari. Dokter yang bertugas di Puskesmas Lerep, Ungaran, Kabupaten Semarang, itu bahkan telah menyampaikan unek-uneknya kepada Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto, Selasa (12/5/2020).

Ganjar Pranowo Usulkan Pemotongan Gaji ASN, Ini Alasannya…

“Titip aspirasi pak, kami keberatan kalau gaji ASN dipotong 50% untuk penanganan Covid-19,” ujar Siti saat dijumpai Bambang di puskesmas tempatnya bekerja, Selasa siang.

Menurut dia, sebagai ASN tenaga medis, dia dan teman-temannya sudah mencurahkan jiwa dan raga untuk merawat masyarakat yang sakit. Termasuk mereka yang dikategorikan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) maupun positif Covid-19.

Menanggapi keluhan tersebut, Bambang Kusriyanto mengatakan akan menyampaikan keberatan tersebut ke Gubernur Ganjar. Namun, Bambang juga menegaskan jika wacana pemotongan gaji ASN itu baru sebatas usulan yang disampaikan Gubernur Ganjar dalam forum Musrenbangnas, beberapa waktu lalu.

“Nanti saya sampaikan ke Gubernur. Itu masih usulan dan menjadi kewenangan pemerintah pusat,” ungkap pria yang akrab disapa Bambang Kribo tersebut.

Gubernur Jateng Usul Pendapatan ASN Dipotong 50%, Buruh Setuju, PNS Meradang

Menurut Kribo, pihaknya menerima beberapa aspirasi tentang keberatan pemotongan gaji ASN. Namun karena wewenang terkait hal itu berada di pusat, dia hanya bisa menyampaikan keberatan tersebut kepada pihak terkait.

Meski demikian, Bambang Kribo menilai tenaga medis seharusnya diberikan insentif dan bukan pemotongan gaji. Apalagi, tenaga medis merupakan garda terdepan dalam perang melawan Covid-19.

Bantuan APD

Dalam kesempatan itu, Bambang juga menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.

Gibran Beri Bantuan APD ke Gubernur Jateng

APD yang diserahkan berupa baju hazmat, masker standar medis, masker kain, face shield, dan disinfektan.

Mendapat bantuan dari orang nomor satu di lembaga legislatif Jateng, Siti pun merasa senang. Meski demikian, ia juga berpesan kepada masyarakat agar membantu tugas tenaga medis untuk tetap tinggal di rumah.

Selain itu, dia juga berharap kebijakan larangan mudik dipatuhi agar persebaran Covid-19 bisa dihentikan.

“Kalau masyarakat tetap mudik, otomatis akan banyak pos pelayanan kesehatan yang didirikan. Tugas tenaga medis jadi bertambah dan tentu merepotkan karena jumlahnya terbatas,” ujar Siti.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.