Wali Kota Klaim BOR Rumah Sakit di Semarang Turun Hingga 46,2%

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyebut BOR isolasi di wilayahnya terus mengalami penurunan selama sepekan terakhir.

Wali Kota Klaim BOR Rumah Sakit di Semarang Turun Hingga 46,2% Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (Antara-Imannuel Citra Senjaya)

Semarangpos.com, SEMARANG – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengklaim tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) isolasi untuk pasien Covid-19 di wilayahnya terus mengalami penurunan sepekan terakhir.

Jika BOR isolasi Covid-19 di Semarang pada 3 Juli 2021 bisa mencapai 83,4%, maka per 28 Juli 2021 turun mencapai angka 46,2%.

Menurut Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu, penurunan BOR itu berbanding lurus dengan penurunan kasus aktif di Kota Semarang. Berdasarkan situs web siagacorona.semarangkota.go.id, saat ini jumlah kasus aktif Kota Semarang mencapai 1.278 kasus, di mana 813 orang di antaranya merupakan warga Kota Semarang.

Baca juga: RSUD Wongsonegoro Semarang Penuh, Pasien Covid-19 Antre di IGD

Kendati demikian, Hendi mengaku untuk BOR ICU di sejumlah rumah sakit di Kota Semarang masih terbilang tinggi. Hal itu dikarenakan penanganan pasien Covid-19 di ruang ICU lebih lama dibanding yang berada di ruang isolasi. Selain itu, ada juga antrean pasien yang sebelumnya belum tertangani di ICU.

“Memang tingkat keterisian [BOR] di ICU masih sangat tinggi. Catatan kami masih di angka 91,4%. Beberapa rumah sakit punya sisa ICU satu, dua ruangan. Ada juga yang penuh,” jelas Hendi, Kamis (29/7/2021).

Hendi pun menilai upaya untuk menurunkan BOR ICU harus dilakukan dengan melakukan penambahan ruang ICU sebanyak mungkin. Meski demikian, hal itu tidak mudah karena harus mengubah desain ruang perawatan biasa menjadi ICU.

Penambahan ICU

Kendati demikian, Hendi mengaku penambahan ICU di Kota Semarang telah diupayakan. Bahkan, saat ini RSUD KRMT Wongsonegoro yang merupakan rumah sakit milik Pemkot Semarang telah menambah ruang ICU dari 37 menjadi 51 ruangan.

“Di rumah sakit milik pemkot sudah ada penambahan ICU. Tadinya yang 37, kami tambah 14, sehingga sekarang tersedia 51 ruang ICU. Tapi, sekali lagi menambah ruang ICU itu sangat kompleks. Mulai dari penganggaran, alat-alat, hingga SDM,” jelas Hendi.

Baca juga: Hasil Tes PCR RSUD Wongsonegoro Keliru, Calon Penumpang di Bandara YIA Gagal Terbang

Sementara itu, Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, dr. Susi Herawati, membenarkan terjadinya penurunan BOR di rumah sakitnya.

“Kondisi sekarang sudah menurun. IGD kita sudah kosong tidak ada antrean. Ruangan-ruangan juga siap menerima pasien [non-Covid-19],” jelas Susi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.