2020 Belum Sebulan, Bencana Sudah Rugikan Jateng Rp18 M

Kalakhar BPBD Jateng, Sudaryanto, mengatakan Jawa Tengah sudah dirugikan Rp18 miliar akibat bencana alam dalam waktu kurang dari satu bulan.

2020 Belum Sebulan, Bencana Sudah Rugikan Jateng Rp18 M Kalakhar BPBD Jateng, Sudaryanto. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG — Tahun 2020 belum lagi satu bulan berlangsung, Jawa Tengah sudah dirugikan Rp18 miliar akibat bencana alam. Tercatat, ada sekitar 322 kejadian bencana yang terjadi di Jateng selama tanggal 1-20 Januari 2020.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng menyebutkan 322 bencana yang terjadi di Jateng selama Januari mayoritas merupakan tanah longsor. Total ada sekitar 163 kejadian tanah longsor yang melanda beberapa daerah di Jateng. Lalu, 91 bencana angin kencang atau puting beliung, 52 bencana banjir, dan 16 bencana kebakaran.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sudaryanto, mengatakan 322 kejadian atau bencana itu menyebabkan kerugian materi hingga Rp18.158.868. Kerugian terbanyak disebabkan banjir yang menerjang ratusan rumah di wilayah Grobogan, Kendal, Pati, hingga Brebes.

Total kerugian yang disebabkan banjir mencapai Rp16.842.418 dan menyebabkan 49 rumah rusak berat, 53 rumah rusak sedang, dan 52 rumah rusak ringan. “Banjir kemarin memang cukup parah. Terjadi di empat daerah. Tapi paling banyak terjadi ya longsor. Longsor paling rawan terjadi di Banjarnegara,” ujar Sudaryanto kepada Semarangpos.com, Selasa (21/1/2020).

Sementara itu, selain kerugian berupa materiel, bencana alam yang terjadi di Jateng selama Januari 2020 juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Total ada tiga korban jiwa yang disebabkan bencana di awal tahun ini, di mana dua orang meninggal akibat bencana banjir, sedangkan satu orang lainnya meninggal akibat terjangan angin puting beliung.

Sudaryanto pun mengimbau kepada masyarakat Jateng untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana yang sewaktu-waktu bisa melanda. Terlebih lagi saat ini musim penghujan dan cuaca ekstrem bisa datang sewaktu-waktu.

“Prediksi BMKG [Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) cuaca ekstrem ini masih bisa terjadi sewaktu-waktu hingga 31 Maret nanti. Oleh karenanya, kita minta warga meningkatkan kewaspadaannya dalam mitigasi kebencanaan,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.