3 Klaster Baru Picu Covid-19 Kota Semarang

Wali Kota Hendrar Prihadi menuding pasar, rumah sakit, dan lembaga pendidikan sebagai klaster penyebaran baru Covid-19 di Kota Semarang.

3 Klaster Baru Picu Covid-19 Kota Semarang Petugas mengambil sampel lendir dari seorang pengunjung dalam pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan di satu pusat perbelanjaan modern di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/5/2020). (Antara-Aji Styawan)

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menuding pasar, rumah sakit, dan lembaga pendidikan sebagai klaster penyebaran baru virus corona yang memicu peningkatan Covid-19 di Kota Semarang, ibu kota Jawa Tengah.

“Dalam dua hari terakhir ini ada tambahan 17 orang yang sudah terkonfirmasi [positif Covid-19],” kata wali kota yang akrab disapa Hendi itu di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/5/2020).

Inilah Cerita Benteng Willem II Ungaran

Ia menyebut peningkatan aktivitas masyarakat di jalan, pasar, dan pusat belanja menjelang Lebaran berkontribusi pada peningkatan kasus infeksi virus corona penyebab Covid-19 di Kota Semarang. “Masyarakat seakan lupa kalau sedang menghadapi pandemi Covid-19,” katanya.

Pemeriksaan Mendadak

Belum permah dilakukan sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Semarang menggelar pemeriksaan massal di pusat-pusat perbelanjaan. Pemeriksaan serupa juga dilakukan di tempat usaha.

Legenda Baturraden Nan Tragis Bak Romeo-Juliet

Alasannya, pemerikasaan yang mendeteksi warga yang sebelumnya belum pernah diperiksa kesehtannya itu adalah mencegah penyebaran Covid-19. Dari pemeriksaan cara baru itu, belakangan diungkap klaster-klaster baru persebaran Covid-19 di Kota Semarang.

Jika dalam pemeriksaan massal di fasilitas umum itu ditemukan warga yang terindikasi atau positif terserang Covid-19, maka Hendi akan menutup fasilitas umum yang bersangkutan. “Begitu juga dengan pasar. Kalau hasil tesnya cukup banyak yang reaktif atau positif juga akan ditutup,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.