AJI Beri Pelatihan Kode Etik & Profesionalisme ke Jurnalis Semarang

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) memberikan pembekalan kode etik jurnalistik dan profesionalisme kepada wartawan di Kota Semarang.

AJI Beri Pelatihan Kode Etik & Profesionalisme ke Jurnalis Semarang Ketua AJI Semarang, Edi Faisol, saat membuka acara pembekalan etika dan profesionalisme jurnalis di Kota Semarang, Jumat (21/2/2020). (Semarangpos.com-AJI Semarang)

Semarangpos.com, SEMARANG –Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia memberikan pelatihan tentang etika dan profesionalisme jurnalis kepada para jurnalis di Kota Semarang. Kegiatan yang digelar di Hotel Metro Semarang, Jumat (21/2/2020) itu diikuti sekitar 30 jurnalis dari berbagai media.

Ketua Bidang Pendidikan AJI Indonesia, Dandy Koswaraputra, mengatakan pembekalan etika dan profesionalisme merupakan modal bagi jurnalis dalam menghadapi kondisi Indonesia yang tengah mengalami booming informasi melalui media sosial (medsos).

“Itu terlihat dari jumlah pengguna Instagram yang mencapai 53 juta, 50 juta pengguna Youtube, 12 juta tweet per hari. Selain itu, 115 juta akun aktif Facebook dan 350 juta foto per hari global,” kata Dandy.

Omnibus Law RUU Cilaka, Jurnalis Curiga Pemerintah Ingin Campuri Urusan Pers

Selain itu, lanjut Dandi ada sekitar 43.000 media online di Indonesia. Namun, dari jumlah sebanyak itu baru sekitar 200 media online yang terverifikasi Dewan Pers. “Rata-rata 25.000 berita/artikel diproduksi di Indonesia setiap harinya,” ujar Dandy.

Dandy mengatakan dampak menjamurnya media online itu adalah tersebarnya informasi yang tidak akurat, berita yang cenderung dangkal, dan keluar dari konteks. Selain itu, banyak bermunculan berita bohong atau hoaks.

Dandy pun mengajak para jurnalis untuk mengedepankan kode etik jurnalistik dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari. Menurutnya, prinsip dalam etika jurnalistik antara lain yakni objektivitas, kebenaran, dan meminimalisasi informasi yang membahayakan bagi publik.

Investigasi Plagiat Rektor Unnes di UGM Rampung, Hasilnya…

Selain Dandy, acara yang digelar organisasi jurnalis AJI dengan Kedutaan Besar Australia-Jakarta itu juga menghadirkan akademisi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Triyono Lukmantoro.

Triyono menilai pentingnya seorang jurnalis memiliki moral dan pengetahuan hukum tentang pers. Triyono juga menyarankan seorang jurnalis untuk mengetahui aturan yang mendukung dan membatasi dalam bekerja.

“UU itu menjami jurnalis, tapi banyak aturan yang membuat jurnalis tak leluasa, antara lain aturan tentang rahasia negara,” jelasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.