Angka Kehamilan di Kabupaten Tegal Turun saat Pandemi Covid-19, Mengapa?

Angka kehamilan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada masa pandemi Covid-19 justru menurun sehingga berbanding terbalik dengan daerah lain.

Angka Kehamilan di Kabupaten Tegal Turun saat Pandemi Covid-19, Mengapa? Unggahan Instagram @humastegalkab  mengenai penurunan angka kelahiran di Kabupaten Tegal selama masa pandemi Covid-19. Rabu (15/7/2020). (Instagram-@humastegalkab)

Semarangpos.com, SLAWI Di tengah masa pandemi Covid-19 angka kehamilan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menurun. Kecenderungan penurunan kasus kehamilan di Kabupaten Tegal ini berbanding terbalik dengan daerah lain yang justru cenderung meningkat.

Kasi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal Begjo Utomo menuturkan bahwa angka kehamilan selama lima bulan terakhir dari Januari sampai Mei tahun 2020 hanya 11.638 orang. “Sedangkan pada tahun 2019 lalu dari bulan Januari sampai Mei mencapai 12.429 orang,” kata Begjo dalam unggahan Instagram @humastegalkab, Rabu (15/7/2020).

Anjuran pemerintah selama pandemi Covid-19 untuk di rumah saja tidak membuat angka kehamilan di Kabupaten Tegal, Jawteng meningkat.

Begini Makna Corak Batik Semen Rama bagi Masyarakat Jawa

Terkendalinya angka kehamilan ini, menurut Begjo, merupakan salah satu indikasi keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Tegal.

Penyuluhan Dinkes

Hal tersebut dikarenakan adanya penyuluhan dari pihak Dinkes. Dalam hal ini bidan desa ditugaskan untuk mengarahkan masyarakat agar melakukan KB dan merencanakan program kehamilan.

 

View this post on Instagram

 

#JakwirHumas , Di tengah masa pandemi Covid—19 angka kehamilan di Kabupaten Tegal cenderung menurun. Menurunnya kasus kehamilan di Kabupaten Tegal ini berbanding terbalik dengan daerah lain, yang justru cenderung meningkat. Kasi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal Begjo Utomo menuturkan bahwa angka kehamilan selama lima bulan terakhir dari Januari sampai Mei tahun 2020 hanya 11.638 orang. “Sedangkan pada tahun 2019 lalu dari bulan Januari sampai Mei mencapai 12.429 orang,” kata Begjo saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (13/07/2020) siang. Meskipun terdapat anjuran pemerintah selama pandemi Covid-19 untuk di rumah saja, tidak membuat angka kehamilan di Kabupaten Tegal meningkat. Terkendalinya angka kehamilan ini, menurut Begjo, merupakan salah satu indikasi keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Tegal. Hal tersebut dikarenakan adanya penyuluhan dari pihak Dinkes dalam hal ini bidan desa untuk mengarahkan masyarakat agar melakukan KB dan merencanakan program kehamilan. Faktor lain, Begjo menyebutkan adanya kekhawatiran pasangan suami istri (pasutri) hamil di tengah pandemi Covid-19. —————————- 🏛Bagian Humas dan Protokol Setda Kab. Tegal 🌐Laman : www.setda.tegalkab.go.id 📌Fanspage : @humastegalkab 🐦Twitter : @humastegalkab 👍Instagram : @humastegalkab 📺 Youtube : Humas Tegalkab 📧 Surel : setda.tegalkab@gmail.com ——————————— . . #umiazizah #sabilillahardie #berkahbunga #Jatenggayeng #KitaPastiBisa #BersatuLawanCorona #StopCovid19 #AjaNglayab #NangUmahBae #SocialDistancing #BekerjaDiRumah #BelajarDiRumah #BeribadahDiRumah #pasiensembuhcovid #penanganancovid #pasienpositifcorona #pasarslumpring #kepalasekolah #berangkatsekolah #angkakehamilankabtegal

A post shared by Humas Pemkab. Tegal (@humastegalkab) on

Usia Awal Kehamilan

Faktor lain, adanya kekhawatiran pasangan suami istri (pasutri) hamil di tengah pandemi Covid-19. Hamil di tengah pandemi Covid-19 tentunya merupakan hal yang menantang. Apalagi jika baru menginjak usia awal kehamilan atau trimester awal.

Di Dieng, Om Hao Bahas Cara Pembuatan Candi…

Terkait pemeriksaan kehamilan di puskesmas, para ibu hamil masih dapat memeriksakan kehamilannya di puskesmas terdekat, namun dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Kita masih melayani ibu hamil yang akan periksa kandungannya. Tapi wajib menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, menggunakan baju lengan panjang serta mencuci tangan sebelum masuk puskesmas,” pungkas Begjo.

Jika saat pemeriksaan menemukan ibu hamil yang kekurangan gizi, pihak puskesmas akan memberikan biskuit ibu hamil untuk membantu menambah gizi ibu sekaligus anak. Masing-masing ibu hamil mendapatkan satu paket biskuit untuk dikonsumsi selama tiga bulan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.