Baliho Puan Dongkrak Popularitas Jelang Pilpres, Ini Kata PDIP

Baliho Puan Maharani yang bertebaran di sejumlah wilayah di Indonesia disebut sebagai upaya mendongkrak popularitas jelang Pilpres 2024.

Baliho Puan Dongkrak Popularitas Jelang Pilpres, Ini Kata PDIP Baliho Puan Maharani di Kantor DPC PDIP Blitar jadi sasaran vandalisme. (suara.com/Istimewa)

Semarangpos.com, SEMARANG – Berterbarannya baliho Puan Maharani di sejumlah daerah, termasuk di wilayah Jawa Tengah (Jateng) menuai reaksi beragam dari banyak kalangan.

Banyak yang menganggap tujuan pemasangan baliho tak lain untuk mendongkrak popularitas perempuan yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR itu dalam pencalonannya sebagai capres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Terkait anggapan itu, Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu), Bambang Wuryanto, angkat bicara. Pria yang karib disapa Bambang Pacul itu tidak mempermasalahkan jika banyak yang beranggapan baliho itu mendongkrak popularitas Puan.

Baca juga: Tiga Peziarah Gunung Ungaran Ditemukan, Begini Kondisinya

Meski demikian, ia kembali menegaskan jika PDIP saat ini masih belum menentukan tokoh yang akan diusung pada Pilpres 2024. Capres yang akan diusung PDIP sepenuhnya menjadi kewenangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Soal capres dan cawapres clear kewenangan Ketua Umum. Dibilang [persiapan] 2024, persepsi orang siapa yang melarang? Pikiran dan perasaan tidak bisa dipenjara. Mau dibilang nyapres monggo, mau sebagai bentuk kegembiraan sebagai Ketua DPR RI perempuan pertama ya monggo,” ujar Bambang Pacul di Panti Marhaen, sebutan Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Kamis (5/8/2021) malam.

Bambang Pacul berdalih sebenarnya pemasangan baliho Puan itu merupakan inisiatif dari anggota Fraksi PDIP di DPR.

“Ini keputusan fraksi. Ngobrolnya [rapat] di lantai ketujuh Gedung DPR [Senayan]. Semula dari spontanitas anggota, kemudian dikoordinasikan dengan pimpinan fraksi. Supaya efektif, pemasangannya serentak [di seluruh daerah],” ujar Bambang Pacul.

Bambang mengatakan pemasangan baliho Puan itu dilakukan pada bulan Juli yang dicanangkan PDIP sebagai Bulan Bung Karno.

Cucu Bung Karno

Sementara pemilihan Puan dikarenakan perempuan tersebut merupakan cucu Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno.

“Juni saat Bulan Bung Karno, kan kita punya cucu Presiden yang jadi Ketua DPR. Kok enggak angkat itu [Puan] saja,” jelas Ketua DPD PDIP Jateng itu.

Selain itu, pemasangan baliho juga merupakan bentuk ekspresi kegembiraan PDIP karena Puan yang merupakan kader partai menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagau Ketua DPR.

Pemasangan baliho itu pun, lanjut Bambang Pacul sudah seizin dari Puan Maharani. “Saat diberi usulan itu, mbak Puan malah ketawa-ketawa,” terang Bambang Pacul.

Baca juga: Baliho Puan Banyak Disorot, Ini Penjelasan Bambang Pacul

Bambang Pacul mengatakan baliho itu lantas dipasang anggota Fraksi PDIP di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Untuk dapil yang tidak mengirimkan wakil ke Senayan, pemasangan baliho diinisiasi kader daerah setempat dan anggota fraksi DPRD.

Baliho Puan, lanjut Bambang akan dipasang selama dua bulan, mulai 15 Juli hingga 15 September. Namun jika ada yang memasang lebih lama, ia pun tidak akan mempermasalahkan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.