Banyumas Punya Venue Paralayang Pertama, Mau Coba?

Wisata di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) semakin lengkap dengan hadirnya venue wisata dirgantara, Paralayang, di Bukit Watu Kumpul.

Banyumas Punya Venue Paralayang Pertama, Mau Coba? Olahraga Paralayang Bukit Watu Kumpul (Instagram/@pesona_watukumpul)

Semarangpos.com, BANYUMAS — Paralayang merupakan salah satu cabang olahraga ekstrem yang membutuhkan keberanian yang tinggi. Namun olahraga ini sekarang banyak dinikmati oleh masyarakat sehingga menjadi wisata dirgantara.

Salah satu tempat wisata yang menyuguhkan pengalaman wisata dirgantara adalah Bukit Watu Kumpul di Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas. Tempat wisata ini baru saja dibuka pada tahun 2020 sebagai tempat pengembangan olahraga dirgantara, seperti Paralayang.

Pada bulan Juli 2020 silam, Bukit Watu Kumpul ini telah diujicoba oleh para atlet paralayang Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyumas. Melansir dari rri.co.id, Senin (24/5/2021), ujicoba ini tidak hanya dilakukan oleh atlet paralayang Banyumas, namun juga dari Kabupaten Semarang, salah satunya Serka Ade Suhardi, anggota Denkesyah 04.04.03 Salatiga.

Baca juga: Libur Lebaran, Wisatawan di Jateng Capai 200.000 Orang

Dirinya mengatakan bahwa standardisasi di Bukit Watu Kumpul Banyumas ini sudah memadai untuk olaraga dan wisata dirgantara. Baik medan, tiupan angin , peralatan hingga tempat pendaratan berupa lapangan di Desa Cibangkong sudah sesuai standar.

Dalam uji coba itu, atlet paralayang ini meluncur dari puncak bukut setinggi 500 meter dari permukaan laut (mdpl) menggunakan parasut dan mendarat di lapangan di Desa Cibangkong. Kepala Desa Petahunan, Rohmat Fadly, sangat mengapresiasi dengan dibukanya tempat ini sehingga menjadi daya tarik wisata di Desa Petahunan.

Sementara itu, Kepada Desa Cibangkong, Sarwoto Aminoto, juga memberikan apresiasi atas dibukanya Bukit Watu Kumpul sebagat tempat resmi olahraga paralayang. Dirinya berharap adanya kerja sama mutualisme terkait wisata integrasi antara Desa Petahunan dan Desa Cibangkong.

Melansir laman Instagram @pesona_watukumpul, bagi wisatawan yang ingin mencoba sensasi olahraga ini bisa melakukan reservasi terlebih dahulu melalui kontak Whatsapp yang tertera.

Tarif Paralayang

Adapun biaya untuk merasakan sensasi paralayang ini yang dibagi dalam 3 paket tandem, di antaranya; Paket Tandem seharga Rp400.000 tanpa dokumentasi, Paket Tandem seharga Rp450.000 dengan dokumentasi GoPro dan Paket Tandem seharga Rp550.000 dengan dokumentasi GoPro dan MMC.

Baca juga: Puluhan Atlet Gantole Berebut Tiket ke Papua di Gunung Telomoyo

Olahraga ini tidak hanya memberikan sensasi adrenalin, namun juga memberikan suguhan pemandangan Bukit Watu Kumpul yang indah dari udara dengan pemandangan pepohonan hijau yang terhampar.

Bukit Watu Kumpul ini merupakan salah satu proyek pengembangan wisata alam yang diupayakan Pemkab Banyumas. Bupati Banyumas, Achmad Husein, mengatakan Bukit Watu Kumpul yang menjadi take off untuk olahraga paralayang ini memberikan sensasi wisata yang berbeda sehingga bisa menjadi daya tarik yang kuat untuk wisatawan berkunjung ke Banyumas

Bukit Watu Kumpul menambah daftar deretan venue paralayang di Jateng, venue lain di antaranya Perkebunan The Kemuning Tawangmangu, Wisata Umbul Sidomukti Ungaran, dan Puncak Joglo Wonogiri.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.