BPBD Ibaratkan Cilacap Supermarket Bencana

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy menganggap wilayah kerjanya bagaikan supermarket bencana. Ini alasannya...

BPBD Ibaratkan Cilacap Supermarket Bencana Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Semarangpos.com, SEMARANG – Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy menganggap wilayah kerjanya bagaikan supermarket bencana. Begitu kompleks masalahnya sehingga dalam pengurangan risiko bencana menekankan pentingnya evakuasi mandiri.

Hal itu disampaikan Tri Komara Sidhy dalam Sosialisasi Penanggulangan Bencana Alam di Markas Pangkalan Angkatan Laut Cilacap, Rabu (20/11/2019). “Cilacap merupakan supermarketnya bencana. Potensi bencana alam apapun ada di sini, kecuali erupsi gunung berapi. Oleh karena itu masyarakat perlu memahami langkah-langkah upaya evakuasi mandiri,” ujarnya sebagaimana dikutip siaran resmi yang dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Rabu (20/11/2019).

Masyarakat, menurut Kalakhar BPBD Cilacap itu, harus memahami pentingnya evakuasi mandiri apabila terjadi bencana, baik di dalam maupun di luar rumah. Selain memahami tindakan yang harus diambil ketika terjadi bencana, upaya mitigasi ini pun harus dilengkapi oleh fasilitas pendukung yang berada di lingkungan sekitarnya.

Dipaparkannya sebagai contoh masyarakat bisa memanfaatkan lampu gantung sebagai deteksi dini apabila terjadi gempa bumi. Lampu gantung ini bisa dilengkapi gantungan dengan bunyi-bunyian gemerincing, sehingga bisa menjadi indikator tanda bahaya.

“Selain itu, selalu sedia senter atau alat bantu penerangan di tempat tidur kita. Biarkan kunci rumah tetap tergantung di tempatnya. Sehingga apabila terjadi gempa pada malam hari, kita bisa bertindak cepat menyelamatkan diri,” imbuhnya.

Upaya mitigasi lain yang dapat dilakukan misalnya dengan menyediakan tas siaga. Di dalamnya tersimpan surat-surat maupun barang berharga lain yang menjadi prioritas penyelamatan. Apabila hal ini dapat dilakukan, setidaknya risiko korban jiwa pada kejadian bencana alam dapat dihindari.

Sementara itu, Kepala UPT BPBD Kabupaten Cilacap Andi Susilo menyampaikan untuk dapat melakukan evakuasi mandiri, masyarakat harus memahami jalur-jalur evakuasi yang aman di lingkungannya. Hal ini, menurutnya perlu diawali dari diri sendiri dan disampaikan kepada keluarga masing-masing.

“Sebenarnya peringatan dini itu dimulai ketika ada gempa. Jangan pernah menunggu untuk menyelamatkan diri. Apabila memang getarannya besar segera lari menuju tempat yang aman,” jelasnya.

Dalam acara sosialisasi itu, peserta mendapatkan informasi mengenai zona rawan terdampak tsunami serta jalur-jalur evakuasi mandiri. Sebagai tindak lanjut, katanya, materi juga disampaikan dalam bentuk simulasi sehingga apa yang disampaikan lebih mudah dipahami peserta.

Sementara itu, Kecamatan Kesugihan dan Adipala dicanangkan sebagai Kawasan Siaga Bencana (KSB). Pencanangan dilakukan oleh Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman.

Asisten Administrasi dan Umum Sekda Cilacap, Uong Suparno, selaku Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cilacap, menuturkan pencanangan KSB dan simulasi penanggulangan bencana alam merupakan kegiatan dari Kementerian Sosial. Pencanangan ini merupakan tindak lanjut atas Rakor KSB untuk wilayah pantai selatan Pulau Jawa yang digelar beberapa waktu lalu.

“Dengan demikian Kecamatan Kesugihan dan Adipala terintegrasi dalam kawasan siaga bencana bersama desa-desa di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dan Kebumen, Jawa Tengah,” paparnya.

Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menyampaikan pengukuhan KSB diharapkan makin memotivasi upaya Pemkab Cilacap dan masyarakat dalam menyempurnakan mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana. “Terlebih Kabupaten Cilacap menduduki peringkat teratas di Jawa Tengah dalam hal kerawanan bencana sehingga kita harus tanggap dan siap siaga,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.