Duh, 9 Alat Deteksi Tsunami di Pantai Selatan Cilacap Rusak

Potensi tsunami setinggi 20 meter mengancam wilayah Pantai Selatan Jawa, termasuk di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah atau Jateng.

Duh, 9 Alat Deteksi Tsunami di Pantai Selatan Cilacap Rusak Ilustrasi tsunami. (Dok. Solopos.com)

Semarangpos.com, CILACAP – Sebanyak Sembilan alat peringatan dini bencana tsunami atau early warning sytem (EWS) di kawasan Pantai Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) rusak.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara, mengatakan terdapat 24 alat EWS yang terpasang. Namun, dari semua alat itu tidak semuanya berfungsi.

“Yang bunyi tinggal 15, dari 24 alat yang kita miliki. Sedangkan, 9 rusak karena korosi dan faktor umum yang sudah tua,” ujar Tri Komara, dikutip dari Suara.com, Kamis (1/10/2020).

BMKG Deteksi Dini Gempa dan Tsunami di Cilacap

Tri mengatakan tingkat keefektifan alat hanya bertahan sampai lima tahun. Namun alat EWS yang dimiliki BPBD Cilacap itu usianya sudah lebih dari delapan tahun.

“Pergantian sebenarnya maksimal lima tahun. Namanya juga alat elektronik, apalagi itu di pinggir pantai. Selain itu terkait anggaran juga,” ujarnya.

Ke-24 alat EWS itu, lanjut Tri terpasang di 10 kecamatan yakni di sekitar Pantai Teluk Penyu, PLTU Cilacap, Widarapayung, dan Jetis.

“Yang rusak ada di Kebonsayur Musala Al-Dzikru, Musala Al Mubarokah Jalan Delima, Masjid Al Mubarokah Perum Tegal Asri, Musala Al Hidayah Kemiren, Masjid Al-Bariyah Rawajarit, Laut Winong Baitul Mutaqin PLTU Cilacap, Pantai Indah Widarapayung, Karangpakis Ar-Rohmat dan Pantai Jetis,” terangnya.

Mitigasi bencana

Tri Komara menyadari akan bahanya potensi gempa dan tsunami yang bisa melanda wilayah perairan Pantai Selatan di Cilacap. Meski demikian, pihaknya tetap melakukan berbagai upaya mitigasi kepada masyarakat terkait ancaman tsunami tersebut.

Begini Dahsyatnya Terjangan Langkisau di Cilacap

“Intinya selalu siap siaga. Itu kan istilahnya warning kepada masyarakat. Menyiapkan mitigasi masing-masing pada diri sendiri dan keluarga untuk keselamatan mereka. Minimal kita sosialisasi ke daerah yang rawan gempa bumi dan berpotensi tsunami. Kemudian pembentukan desa tangguh bencana di desa atau kelurahan yang berpotensi termasuk simulasi,” ujarnya.

Tri Komara menambahkan sebenarnya tahun 2020, Kabupaten Cilacap telah menyiapkan anggaran Rp600 juta untuk pengadaan EWS. Namun karena pandemi Covid-19, anggaran itu dialihkan untuk tahun depan.

Sebagai wilayah kabupaten yang memiliki garis laut memanjang di Jateng bagian selatan, Cilacap menjadi satu di antara daerah yang rawan diterjang tsunami. Apalagi, saat ini publik dihebohkan dengan hasil penelitian yang dilakukan sejumlah pakar ITB terkait potensi tsunami sampai 20 meter di Pantai Selatan Jawa.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.