Cabai di Pusat Kota Jogja Ditanam di Atap Rumah

Daliman seorang petani cabai asal Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurajen, Kota Jogja, DIY menanam cabai di atap rumahnya hingga panen melimpah.

Cabai di Pusat Kota Jogja Ditanam di Atap Rumah Unggahan Youtube Capcapung mengenai pertanian cabai di tengah Kota Jogja yang memanfaatkan atap rumahnya. Jumat (28/2/2020). (Youtube-Capcapung).

Semarangpos.com, JOGJA Daliman seorang petani cabai asal Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurajen, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil menanam cabai dengan memanfaatkan atap rumahnya sebagai media untuk bertani. Tiap bulan, cabai dipanen dengan hasil yang melimpah.

Tinggal di kota padat penduduk dengan pekarangan terbatas tidak menjadi halanggan bagi Daliman mengembangkan kegemaran bertanam hortikultura. Ia memilih membudidayakan cabai di atap rumahnya..

“Tinggal di pusat kota dan jalan yang hanya bisa digunakan untuk satu orang saja tidak menjadi halangan untuk saya menanam di pekarangan yang sempit. Misalnya di atas rumah saya banyak pohon cabai karena terpapar full sinar matahari,” jelas Daliman dalam unggahan Youtube CapCapung Sukses Tanam Cabai di Atap Rumah Bisa Panen Berlimpah, Jumat (28/2/2020).

Di Klaten, Dyodoran Coba Opor Bebek Bu Yadi

Menurutnya cabai yang ditanam selama tiga bulan sudah bisa dipanen. “Karena cabai panennya berlanjut, kita menanam tiga bulan dan sudah bisa dipanen,” sambungnya.

Berbagai jenis cabai tumbuh dengan subur di atap rumahnya seperti cabai setan, cabai rawit biasa, dan cabai keriting.  Luas lahan yang digunakan untuk menanam cabai sekitar 15m x 8m. Pak Daliman juga menanam tanaman cabai di pinggiran sebagai pengganti pagar.

Cukup Sinar Matahari

Daliman menggunakan polybag berukuran besar untuk mewadani media tanam. “Media atau polybag harus berukuran besar, yaitu 40cm x 40cm, terpapar sinar matahari, dan menghindari air hujan yang berlebih,” terang Daliman.

Pemupukan tanaman dilakukan sebulan sekali. “Untuk pemupukan kita satu bulan sekali atau dua minggu sekali menggunakan pupuk kandang,” tambahnya.

Heboh Kejar-Kejaran dalam Legenda Timun Mas

Hasil Panen cabai tersebut dijual di Bantul. “Cabai ini saya ekspor ke Kabupaten Bantul. Saya titipkan saudara yang berjualan sayur dan alhamdulillah laku keras,” terang Daliman.

Daliman tidak menggunakan zat kimia untuk membasmi hama. “Untuk pembasmian hama tidak menggunakan zat kimia, hanya menggunakan tembakau yang direndam  lalu kita semprotkan ke pohon,”

Menurut Daliman sebagai petani cabai, dirinya harus teliti dan cermat merawat tanamannya. Ia juga harus melakukan pemupukan secara teratur.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.