Heboh Kejar-Kejaran dalam Legenda Timun Mas
Timun Mas alias Timun Emas sebagai cerita rakyat Jawa Tengah mengajarkan kebaikan kepada masyarakat, termasuk berdoa dan bersyukur ke Sang Pencipta.

Semarangpos.com, KARANGANYAR — Timun Mas alias Timun Emas merupakan cerita rakyat berasal dari Provinsi Jawa Tengah. Legenda rakyat Jateng tersebut mengajarkan kebaikan kepada masyarakat, misalnya selalu berdoa dan bersyukur kepada Sang Pencipta.
Kenyataan itu tersingkap dalam video yang ditelusuri oleh Semarangpos.com dari channel Dongeng Kita di Youtube, Jumat (17/7/2020) yang diunggah 24 Maret 2020 silam. Channel Dongeng Kita sering membuat konten tentang cerita-cerita rakyat dari berbagai provinsi di Indonesia.
Pada channel itu diceritakan bahwa biji timun ajaib didapatkan oleh perempuan tua bernama Mbok Srintil dari raksasa. Selanjutnya, Mbok Srintil segera menanam biji timun di kebun pada rumahnya.
Begini Makna Corak Batik Semen Rama bagi Masyarakat Jawa
Setiap hari, dia merawat kebun sehingga tumbuh subur. Seperti yang telah dikatakan oleh raksasa, salah satu buah timun memiliki warna emas.
Setelah matang, Mbok Srintil membelah timun emas tersebut dengan hati-hati. Perempuan tua itu pun terkejut karena melihat seorang bayi perempuan di dalamnya.
Timun Mas tumbuh menjadi anak yang sehat serta cekatan. Selain itu, dia adalah anak berbakti yang selalu membantu pekerjaan ibunya.
Kala Candi Sewu Tak Terkait Bandung Bondowoso & Roro Jonggrang
Ketika Timun Mas berusia enam tahun, raksasa datang untuk menagih janji. Pada saat itu, ia sedang pergi ke pasar untuk menjual timun hasil panen.
“Hai, raksasa. Timun Mas masih kecil, belumlah enak dagingnya. Datanglah dua tahun lagi. Pastilah dia menjadi santapan yang lezat,” ujar Mbok Srintil untuk mengulur waktu perjanjian mereka. Raksasa pun setuju.
Mimpi tentang Pertapa
Pada suatu malam, Mbok Srintil bermimpi. Dalam mimpi itu terdapat seorang pertapa yang menyuruh Timun Mas pergi ke atas gunung.
Pelajaran Cinta Om Hao Lewat Kawah Sikidang, Genta Ingin Nangis…
Keesokan harinya, Mbok Srintil menjelaskan asal-usul anaknya. Setelah itu, ia menyuruh Timun Mas untuk berkunjung ke tempat sang pertapa.
Sebagai anak yang patuh, Timun Mas pun pergi ke lokasi yang dimaksud. Sesudah menceritakan tentang sosok raksasa, ia mendapatkan empat kantung dari pertapa. Kantung itu hanya boleh dibuka jika dalam keadaan terdesak.
Ketika bocah perempuan itu sampai di rumah, ternyata raksasa sudah menunggunya. “Lari, Timun Mas! Lari, selamatkan dirimu!” teriak ibunya.
Dianggap Keramat, Batu Bekas Arca Bernilai Sejarah di Semarang Hilang
Timun Mas pun berlari. Raksasa mengejar di belakangnya. Tak lama kemudian, anak perempuan itu melemparkan biji timun dari kantung pertama.
Dalam sekejap terlihat kebun timun yang luas serta berbuah ranum. Raksasa kehilangan fokus. Dia asyik makan buah tersebut dan sempat melupakan Timun Mas.
Setelah selesai makan, barulah dia kembali teringat akan si gadis cilik.
Kampung Garam Jadi Upaya Kebumen Penuhi Ketahanan Pangan Daerah
Jarak antara bocah perempuan itu dan raksasa semakin sempit. Oleh karena itu, anak perempuan tersebut melemparkan isi dari kantung kedua, yakni beberapa jarum.
Hutan Bambu Lebat
Muncullah hutan bambu yang lebat serta runcing. Raksasa menjerit kesakitan. Meskipun begitu, ia berhasil menyusul sang mangsa.
“Aduh! Bagaimana ini!?” teriak Timun Mas yang gelisah. Dia pun melemparkan isi dari kantung ketiga, yaitu garam.
4 Mahasiswa UNS Solo Kerasukan Massal di Channel Youtube Untold Story
Dalam sekejap terhamparlah laut yang sangat luas. Raksasa berusaha mengarunginya. Kakinya terasa perih berkat luka-luka akibat bambu tadi. Namun, dia bertekad baja untuk bisa mendapatkan calon makanannya.
Timun Mas menangis dalam hati. “Ya Tuhan, tolong lindungi aku,” doanya kepada Sang Pencipta.
Selanjutnya, bocah perempuan itu melemparkan terasi dari kantung terakhir. Setelah itu muncul lautan lumpur yang sangat ganas.
Bukan Mitos! Inilah Tempat Favorit Sosok Penunggu Rumah Menurut Om Hao…
Raksasa terbakar oleh rasa marah. Dia tidak berpikir panjang dan langsung terjun ke lumpur tadi tanpa merenungkan konsekuensinya. “Panas! Tolong!” teriaknya. Tak lama kemudian, ia tenggelam.
“Ya Tuhan, terima kasih telah menyelamatkan aku dari raksasa jahat itu,” ucap Timun Mas sebagai tanda syukur kepada Sang Pencipta.
Setelah itu, Mbok Srintil dan gadis ciliknya hidup sebagai ibu serta anak yang saling menyayangi.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Semangka Raksasa Sadarkan Bombai dan Bawang Merah dari Sifat Tamak
- Jaka Tarub Bikin Marah, Nawangwulan Terpaksa Tinggalkan Anak
- Saudagar Tiongkok Uji Kejujuran Ratu Sima dan Rakyat Kalingga
- Jaka Kendil, Anak Mirip Kendil yang Jadi Raja
- Legenda Nyi Blorong, Panglima Tertinggi di Kerajaan Gaib Pantai Selatan
- Diusir Berulang Kali, Akhirnya Siput Punya Cangkang sebagai Rumah
- Tidur di Tengah Pertandingan, Si Kelinci Nan Sombong Akhirnya Kalah
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.