Daftar Kartu Prakerja Wajib Pakai Android, Gubernur Jateng Ajak Manual Saja…

Kewajiban buruh mendaftar Kartu Prakerja dengan telepon seluler berteknologi Android dipupuskan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Daftar Kartu Prakerja Wajib Pakai Android, Gubernur Jateng Ajak Manual Saja… Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berpesan kepada warganya terkait bulan suci Ramadan di tengah pandemi Covid-19. (Instagram—ganjar_pranowo)

Semarangpos.com, SEMARANG — Buruh Jateng kesulitan mendaftar Kartu Prakerja karena harus dilakukan dengan telepon seluler berteknologi Android. Menanggapi curahan hati (curhat) buruh yang mengeluh tatkala disuruh membeli ponsel Android, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun menyusut siasat untuk membantu mereka.

Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, para buruh dalam mengajukan syarat pendaftaran Kartu Prakerja ke Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Ketenagakerjaan bisa melakukannya secara manual. Tak harus mendaftar melalui ponsel Android.

Hal ini diungkapkan Gubernur Ganjar Pranowo seusai menerima masukan dari perwakilan buruh di Jateng yang merasa proses pendaftaran Kartu Prakerja via online cukup rumit. “Kita akan membantu Kemenko dan Kementerian Tenaga Kerja mengirim data secara manual, untuk nanti diverifikasi ulang,” kata Ganjar dalam keterangan resminya, Selasa (28/4/2020).

Ikuti Pasar Salatiga, Pasar Bintoro Demak Lakukan Penerapan Jarak

Ganjar menambahkan bahwa pihaknya mengajak perusahaan, Apindo, Kadin, dan buruh untuk bergotong royong di dunia tenaga kerja. Harapannya, dengan kolaborasi antarsektor persoalan-persoalan terkait dengan ketenagakerjaan bisa diatasi.

“Sebenarnya tidak sulit kalau kita, Apindo, Kadin dan buruh di Jawa Tengah bisa kompak saling memahami situasi. Cobaan ini juga bisa kita hadapi dengan baik,” jelasnya.

2.000 Buruh Dirumahkan

Sementara itu, Ketua Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Korwil Jawa Tengah Wahyudi mengatakan saat ini ada sekitar 2.000 orang buruh dirumahkan dan 500 orang lainnya di-PHK dari perusahaan di Jawa Tengah. Di antaranya Kabupaten Temanggung, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Kota Salatiga.

“Ada sekitar 2.500 buruh yang dirumahkan dan di-PHK. Ini dari beberapa perusahaan di Jawa Tengah,” katanya saat audiensi dengan gubernur.

Ada Sosok Baik Hati Penunggu Rumah Harta Karun Semarang

Wahyudi mengeluh meskipun ada jaminan dari pemerintah soal kartu prakerja, dirinya sulit mendaftar sebagai penerima kartu prakerja menggunakan sistem online. Selain itu, banyak buruh yang tidak memiliki handphone android.

“Kami kesulitan untuk mendaftar secara online. Malah ada yang disuruh beli handphone android. Kalau seperti ini kan mending membeli kebutuhan [beras],” lanjut Wahyudi.

Selain soal kartu prakerja, Wahyudi juga menyinggung bantuan langsung bagi terdampak Covid-19. Dia berharap buruh juga menjadi prioritas yang mendapatkan bantuan dari pemerintah.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.