Dana Bansos Tak Tepat Sasaran, Kades Klaten Wadul ke Ganjar

Sejumlah kepala desa di Kabupaten Klaten mengadukan kesemerawutan data bantuan sosial (bansos) kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Dana Bansos Tak Tepat Sasaran, Kades Klaten Wadul ke Ganjar Tangkapan layar Youtube Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Youtube)

Semarangpos.com, SEMARANG — Sejumlah kepala desa atau kades di Kabupaten Klaten mengeluhkan data bantuan sosial (bansos) dari pemerintah yang dinilai tidak tepat sasaran. Mereka bahkan menyebut dana bansos di Klaten ada yang diterima orang kaya dan rangkap alias dobel.

Keluhan itu mereka sampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, saat acara Rembug Desa yang digelar secara daring, Senin (2/8/2021).

Salah satu kades yang melaporkan bansos bernama Joko Laksono. Kades Tijayan itu begitu emosional saat menyampaikan semerawutnya data bansos di desanya.

Baca juga: Pemkab Klaten Gencarkan Operasi dan Edukasi Guna Mempersempit Peredaran Rokok Ilegal

“Bansos ki malah marai mumet pak [bansos itu bikin pusing].Kulo ajeng curhat pak [saya mau curhat pak], saya mau jujur. Ndak peduli mangke didukani bu Mensos Risma [tidak peduli kalau nanti dimarahi bu Mensos, Risma],” kata Joko.

Joko menerangkan, Bantuan Sosial Tunai (BST) yang didapat di desanya tidak tepat sasaran. Ada beberapa data penerima yang sudah diverifikasi dan dihapus dari penerima karena dianggap sudah mampu, justru kembali mendapatkan bantuan.

“Ada yang punya mobil lima, muncul namanya. Intuk niku malahan (dia justru malah dapat). Padahal sudah kita coret, sudah diverifikasi datanya. Tetep metu maleh (dapat bantuan lagi). Ngoten ndan, mumet aku,” ucapnya.

Hal itu membuat kecemburuan sosial bagi warga. Pihaknya juga kebingungan, karena bantuan tidak bisa dialihkan kepada yang berhak.

“Ada lagi cerita teman kami di Cawas. Itu Kadesnya dapat bantuan, Sekdes dapat. Kan aneh. Tapi mereka juga tidak bisa apa-apa, diambil tidak bisa, dialihkan juga tidak bisa. Tolong njenengan aturaken bu Risma (tolong sampaikan ke bu Risma),” imbuhnya.

Data Ganda

Kesemerawutan data Bansos juga disampaikaikan perangkat desa lainnya di Klaten. Kepala Dusun di Desa Barongan, Suyuti misalnya yang mengatakan jika terjadi data ganda saat penerimaan bansos.

“Kami tidak dilibatkan dalam verifikasi data. Akhirnya, penyaliran bantuan tidak sesuai. Banyak yang dobel-dobel pak, ada yang sudah dapat PKH, tapi dapat juga BST. Bahkan ada satu rumah itu dapat lima bantuan pak,” ucap Suyuti.

Pihaknya mengatakan sudah melaporkan hal itu pada petugas pengelola data. Namun sampai sekarang, belum ada perbaikan.

Baca juga: Pakai Baju Adat & Masker, Gubernur Ganjar Dicuekin Mendagri Tito Karnavian

Gubernur Ganjar mengaku memang kerap menerima laporan terkait BST yang tidak tepat sasaran. Menteri Kesehatan juga sudah menyampaikan, verifikasi dari daerah tidak sama dengan pusat.

“Maka sekarang saya tanyakan langsung ke Kades, ternyata memang benar. Di antara mereka yang sudah memverifikasi data kok belum berubah dari pusat. Maka kita cocokan,” ujarnya.

Ganjar mengatakan sudah mengirimkan surat secara langsung ke Mensoster terkait hal ini. Ia berharap, Risma segera merespons.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.