Demo Omnibus Law di Semarang Rusuh, Polisi Tangkap 269 Orang

Aksi demo atau unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Demo Omnibus Law di Semarang Rusuh, Polisi Tangkap 269 Orang Aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Jateng, Kota Semarang dibubarkan aparat kepolisian dengan tembakan water canon dan gas air mata. (Imam Yuda S - Semarangpos.com)

Semarangpos.com, SEMARANG — Aparat Polrestabes Semarang mengamankan 269 orang peserta aksi unjuk rasa atau demo Omnibus Law di depan Gedung DPRD Jawa Tengah (Jateng), Kamis (8/10/2020).

Demo yang diikuti kelompok mahasiswa, buruh, dan pelajar itu berakhir ricuh.

Polisi lantas mengamankan 269 orang yang diduga menjadi pelaku perusakan dan pelemparan benda-benda tumpul ke arah Gedung DPRD Jateng dan aparat kepolisian.

Begini Detik-Detik Jebolnya Gerbang DPRD Jateng oleh Demonstran Penolak Omnibus Law di Semarang

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Benny Setyowadi, mengatakan dari 269 orang yang diamankan itu akhirnya dilepaskan secara bertahap. Hanya tersisa 4 orang yang hingga kini masih ditahan.

“Dari 269 orang itu tahap pertama kita pulangkan 76 orang. Lalu, 193 orang kita bawa ke Polrestabes untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah proses interogasi, kita menemukan 4 orang yang diduga melakukan perusakan. Sementara, 189 orang kita pulangkan tadi malam,” ujar Benny di Kantor DPRD Jateng, Kamis (8/10/2020).

Meski sudah mengamankan empat orang dari kalangan mahasiswa yang diduga melakukan perusakaan saat demo Omnibus Law, Polrestabes Semarang belum menetapkan tersangka.

Benny mengaku masih melakukan penyelidikan intensif terhadap empat terduga pelaku perusakan tersebut.

“Kita masih melakukan pendalaman. Ada bukti berupa video, foto, saat demo. Kita akan pelajari dulu. Saat ini belum ada penetapan tersangka,” kata Benny.

SMA Instindo Semarang Jadi Satu-Satunya Wakil Jateng di Grand Final Piala Menpora Esports 2020

Benny menambahkan dari 269 pelaku aksi unjuk rasa atau demo Omnibus Law di Semarang yang berakhir ricuh itu ada beberapa yang berasal dari luar Semarang.

Benny mengaku ada yang mengatakan berasal dari Kendal, Weleri, Jakarta, dan Salatiga.

“Saat ini kami masih mengelompokan berapa dari unsur buruh, mahasiswa, dan pelajar. Peserta bukan hanya pelajar SMA dan SMK, tapi ada juga yang berstatus pelajar SMP,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.